Dewasa
bukan diukur dari usia. Kedewasaan berurusan dengan mental. Umur bergerak
semakin tua itu pasti, tapi dewasa belum tentu. Untuk itulah kita sering
melihat orang tua berkelahi seperti anak-anak berebut jatah makan. Kita juga
sering melihat anak-anak tampil dewasa menghidupi ibu dan anggota keluarganya.
Semakin
tua usia semakin bersikap bijaksana. Semakin tua semakin terkendali emosinya.
Itulah gambaran ideal dari perkembangan mental manusia. Namun faktanya, semakin
tua usia semakin sulit menerima kekalahan, semakin sulit kendalikan emosi dan
semakin sulit mengambil keputusan karena takut kehilangan.
Dalam
teori pengambilan keputusan dikenal tiga ketentuan, yaitu win win solution (menang menang), win lose solution (menang kalah),
atau lose lose solution (kalah kalah).
Kebanyakan
orang menginginkan keputusan dengan win win solution, karena sifat manusia
selalu ingin dapat untung secara material. Sedikit sekali orang yang mau
menerima keputusan dengan lose win, apalagi lose lose. Untuk orang-orang
serakah mereka selalu menginginkan keputusan dengan model win lose
Penyebab
manusia tidak mau mengalah karena pada dasarnya manusia adalah penakut. Intinya
takut kehilangan hal yang bersifat material. Ketetapannya sudah tertulis dalam
Al-Qur’an, sebagai berikut;
Dan sungguh akan Kami berikan
cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa
dan buah-buahan. Dan berikanlah berita
gembira kepada orang-orang yang sabar,
(Al Baqarah, 2:155)
ILMU MENGALAH PERTAMA yang harus dipahami adalah mengetahui sebab akibat dibalik
makna sabar. Dijelaskan di dalam Al-Qur’an ada dua konsep yang digandengkan antara
BERITA GEMBIRA dengan SABAR. Jika
menggunakan pendekatan sebab akibat, maka dua konsep tersebut akan dipahami
sebagai berikut:
SEBAB
|
AKIBAT
|
BERITA
GEMBIRA
|
SABAR
|
AKIBAT
|
SEBAB
|
Ada
dua alternatif dalam memahami kesabaran, pertama berita gembira bisa dipahami
sebagai sebab kita jadi orang sabar. Artinya dengan membaca berita-berita
gembira yang akan didapatkan dari Tuhan, maka kita akan jadi orang-orang sabar.
Maka jika kita ingin jadi orang sabar, hendaknya selalu membaca berita-berita
gembira yang dijanjikan Tuhan dalam setiap kejadian.
Pemahaman
kedua, kita bisa membaca sebaliknya yaitu sabar sebagai sebab datangnya kegembiraan
dari Tuhan. Maka, jika ingin mendapat
kegembiraan jadilah orang sabar. Bacalah bahwa sabar sebagai sebab datangnya
kegembiraan.
Orang-orang
yang tidak siap kalah, sebenarnya mereka yang tidak siap jadi orang sabar.
Kekalahan identik dengan kehilangan. Semakin tinggi rasa takut kehilangan
seseorang maka semakin takut mengalah alias selalu ngotot mau menang. Lamanya konflik
terjadi dalam masyarakat didukung oleh faktor ketidaksiapan masyarakat untuk
jadi orang-orang sabar, dan tingginya
rasa takut kehilangan.
ILMU MENGALAH KEDUA adalah memahami konsep berserah diri. Konsep ini
dijelaskan dalam Al-Qur’an sebagai berikut:
(Tidak demikian) bahkan barang
siapa yang menyerahkan diri kepada
Allah, sedang ia berbuat kebajikan, maka baginya pahala pada sisi Tuhannya dan tidak
ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Al Baqarah, 2:112)
Berikut
adalah efek atau akibat berserah diri kepada Tuhan, yang harus dipaham.
Menyerahkan diri kepada allah
|
Berbuat kebajikan
Pahala
Tidak ada kekhawatiran
Tidak bersedih hati
|
SEBAB
|
AKIBAT
|
Berserah
diri kepada Allah adalah salah satu kebajikan yang dapat mengakibatkan
datangnya rasa tenang dan kebahagiaan. Orang-orang yang memahami konsep ini
akan mudah mengalah untuk melepaskan urusan dunianya dan berserah diri kepada Allah.
Jangan
terlalu MENUNTUT untuk selalu menjadi pemenang dalam urusan dunia. Selalu
menuntut, takut kehilangan, ingin selalu menang, merasa paling benar, adalah
sifat-sifat individualis yang jadi sebab terjadinya konflik berkepanjangan,
menyulitkan dalam mengambil keputusan, dan melahirkan perpecahan.
Jadilah
orang-orang yang selalu mengalah dengan bersabar dan berserah diri kepada Allah
tuhan semesta alam. Bacalah sesungguhnya orang-orang sabar dan berserah diri
kepada Tuhan adalah pemenang. Tuhan memberikan pahala, kebahagian, ketenangan
jiwa, kemudahan, kejayaan kepada orang-orang yang mengalah dengan menjadi orang
sabar dan berserah diri kepada Tuhan.
Sesungguhnya
tidak ada keraguan seikitpun bahwa orang-orang yang mengalah dengan bersabar
dan berserah diri kepada Tuhan akan berbalik menjadi pemilik dunia dan segala
isinya. Itulah janji Tuhan yang pasti. Wallahu ‘alam.
No comments:
Post a Comment