Dalam
tulisan ini akan saya jelaskan bagaimana cara melakukan terapi agar sakit cepat
sembuh. Terapi berpikir dengan menggunakan panduan dari Al-Quran dan Hadis. Kita
yang muslim sudah pada tahu bahwa Al-Qur’an adalah obat. Hadis akan membantu
kita untuk memahami Al-Qur’an. Berikut saya berikan beberapa terapi berpikir yang
bisa kita lakukan ketika sakit.
Mohon perhatian, baca artikel ini harus sampai selesai dengan penuh konsentrasi, karena ini terapi berpikir. Agar bisa konsentrasi baca dengan tenang, ikhlas, dan berdoa minta diberi hidayah.
SETELAH SAKIT PASTI DATANG SEMBUH
Jika
kita hubungkan dengan hukum siklus, sakit adalah bagian dari siklus kehidupan yang
harus dilalui oleh setiap manusia. Adanya siklus kehidupan diumpamakan oleh
Allah di dalam Al-Qur’an, sebagai berikut:
Sesungguhnya dalam penciptaan
langit dan bumi, silih bergantinya malam
dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi
manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air
itu Dia hidupkan bumi sesudah mati
(kering) -nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran
angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; Sungguh (terdapat)
tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.
(Albaqarah:164).
Dalam
ayat ini, siklus kehidupan diumpamakan seperti silih bergantinya malam dan
siang, serta mati dan hidupnya bumi. Siklus ini adalah ketetapan Allah yang
berlaku umum dalam setiap kehidupan.
Pola
siklus ini bisa digunakan sebagai terapi berpikir. Ketika sedang sakit, ingat
siklus pasangan dari sakit adalah sembuh. Maka sudah pasti ketika sakit akan
datang masanya sembuh. Masa datangnya sembuh tergantung berat dan ringannya
sakit.
Sambil
menunggu siklus sembuh, disarankan untuk berobat. Lakukan pengobatan dengan berbagai
macam cara yang dianjurkan dalam agama, seperti bersedekah, berobat ke dokter,
berbekam, akupuntur, dll. Berobat tujuannya menguatkan doa yang kita lantunkan
dengan tindakan.
Selama
pengobatan, pikiran harus tetap berpatokan bahwa suatu saat siklus sakit akan digantikan
oleh sembuh. Selama pengobatan, kita harus bersabar karena datangnya siklus
sembuh butuh waktu. Ketentuan waktunya ada di tangan Tuhan. Maka berserah diri
dan bersabar menanti datangnya ketentuan Tuhan di saat sakit dapat membantu
proses penyembuhan dari sakit. Sambil ingat-ingat bahwa ketika bersabar, kita sedang
menjadi kekasih Allah swt.
Cara
berpikir di atas, akan membawa suasana hati
lebih tenang dan damai ketika sakit. Kondisi hati yang tenang dan damai, dapat
membantu proses penyembuhan penyakit.
SETELAH SAKIT PASTI DATANG REZEKI
Dalam
sebuah hadis dikatakan, “sakit adalah penggugur dosa”. Karena sakit penggugur
dosa maka penyebab sakit adalah dosa. Sangat logis jika dosa dikatakan penyebab
sakit, sebab dosa-dosa yang kita lakukan mengundang hal-hal negatif yang tidak kita inginkan seperti
sakit. Maka ketika kita berbuat dosa secara tidak sadar kita sedang mengundang
hal-hal negatif yang tidak kita inginkan.
Tapi
kenyataannya, tidak ada manusia yang luput dari dosa, jadi sakit adalah hal
yang biasa dialami oleh semua orang. Jadi, ketika sakit santai saja. Masalahnya
apa yang harus kita pikirkan ketika sakit?
Ketika sakit berpikirlah bahwa kita sedang dibersihkan dari dosa. Dalam kondisi bersih dari dosa, kita akan menarik hal-hal bersih yaitu rezeki. Maka dari itu bacalah bahwa sakit adalah cara Allah dalam memberikan kasih sayang-Nya kepada manusia.
Penulis
sendiri mengalami, semua hal-hal baik didapat setelah melalui sakit. Seperti
dapat motor, mobil, rumah, jabatan, ilmu, derajat, kemampuan, peningkatan keimanan,
selalu di awali dengan sakit.
Orang tua dahulu punya kepercayaan jika anak sakit, diyakini sebagai tanda bahwa anak tersebut akan mendapat kemampuan baru dalam hidupnya. Hal itu ternyata logis, jika dikaitkan dengan pengetahuan yang bersumber dari agama, bahwa sakit akan mengantarkan manusia kepada hal baru yang lebih baik.
Orang tua dahulu punya kepercayaan jika anak sakit, diyakini sebagai tanda bahwa anak tersebut akan mendapat kemampuan baru dalam hidupnya. Hal itu ternyata logis, jika dikaitkan dengan pengetahuan yang bersumber dari agama, bahwa sakit akan mengantarkan manusia kepada hal baru yang lebih baik.
Maka
dari itu, terapi berpikirnya adalah ketika sakit pahami bahwa itu adalah siklus
yang pasti dilalui manusia ketika akan mendapatkan rezeki. Dengan berpikir
siklus, “setelah sakit akan datang rezeki” maka perasaan (emosi) yang akan
muncul adalah bahagia, dan optimis. Kondisi bahagia dan optimis akan membantu
mempercepat proses penyembuhan penyakit.
JANGAN TAKUT MATI
Rata-rata
hal yang ditakuti orang akibat dari sakit adalah kematian. Memang masuk akal,
karena sudah banyak bukti, orang mati karena sakit. Nabi Muhammad saw sendiri,
meninggal dunia salah satu sebabnya adalah sakit. Kondisi kesehatan Nabi
Muhammad saw terganggu akibat racun yang dimakannya saat penaklukkan kaum
Yahudi.
Kematian
adalah kehendak Allah yang setiap orang pasti menemuinya. Sekarang atau nanti,
semua orang pasti mati. Untuk itu kematian jangan ditakuti, sebab tidak ada
manfaatnya, kecuali dengan mempersiapkan kematian dengan berbekal kebaikan. Dikisahkan
dalam sejarah, orang-orang baik, para syuhada, mereka dengan optimis, gembira, menyongsong
kematian.
Logisnya
supaya tidak takut mati, ketika sakit, sunah Nabi Muhammad saw mengajarkan
untuk mengobati penyakit dengan sedekah. Akibat sakit ada dua kemungkinan yaitu
sehat kembali hidup di dunia atau mati untuk hidup di akhirat. Maka, mengobati
penyakit dengan sedekah sama dengan mempersiapkan dua kemungkinan yaitu menyiapkan bekal
hidup di dunia jika sehat lagi dan akhirat jika mati. Oleh karena itu, mengobati
penyakit dengan sedekah sama dengan menghilangkan rasa takut terhadap mati.
Alasan
kedua, di dalam hadis dijelaskan, “sakit adalah penggugur dosa”. Artinya ketika
sakit kita sedang dibersihkan dari dosa. Masuk akal jika ketika menjenguk orang
sakit berharap dapat doa dari yang sakit, karena dijelaskan dalam hadis, doa
orang sakit mustajab. Loginya, hal yang membuat doa orang sakit mustajab adalah
mereka sedang dalam kondisi teraniaya dan bersih dari dosa.
Dalam
kondisi sakit, bersih dari dosa, jika kematian menjemput, mereka dapat dikatakan
mati syahid, atau mati dalam keadaan suci dari dosa. Ketika mati dalam keadaan
suci dari dosa maka syurga balasannya.
Kesimpulannya
ketika kita sakit, supaya cepat sembuh, haruslah berpikir optimis karena
setelah sakit akan datang sehat dan rejeki tidak disangka-sangka. Harus tetap optimis
sekalipun mati bakal menjemput, karena mati dalam sakit sama dengan mati dalam
kesucian yang akan dibalas dengan syurganya Allah. Kemudian, perkuat rasa optimis dengan mengobati sakit dengan cara sedekah. Wallahu ‘alam.
artikel yang sangat bagud
ReplyDeleteYa Allah, Artikel yang sangat bagus..
ReplyDelete