Sampai
saat ini saya masih berpendapat bahwa logika adalah alat untuk memahami. Belum
ada penjelasan yang bisa meyakinkan saya bahwa ada alat lain dalam tubuh kita
ini sebagai alat memahami. Jikalau kemudian ada penjelasan yang lebih
meyakinkan saya akan dengan mudah meninggalkan pendapat saya ini.
Tapi saya setuju dengan pendapat yang mengatakan
bahwa jika seseorang memahami Al-Qur’an dengan logikanya maka hasilnya salah
sekalipun benar. Hal ini sesuai dengan keterangan Allah swt di dalam Al-Qur’an
bahwa “Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui”. (Albaqarah:216) . Artinya sekalipun saya
merasa tahu kebenaran, sebenaranya saya tidak tahu, maka jika ada orang
mengaku-ngaku menemukan kebenaran hakiki sebenarnya dia salah. Mengapa demikian
karena kebenaran yang diketahuinya bukan kebenaran sesungguhnya, karena
kebenaran itu kepunyaan Allah Yang Maha Tahu.
Semoga Allah swt memberi hidayah
kepada kita semua.
Baiklah kita simpan dulu diskusi di atas, lain kali
kita sambung lagi dalam diskusi khusus. Kali ini saya akan berbagi dengan para
sahabat tentang logika-logika yang sangat Indah yang ada di antara dua sujud,
dalam shalat yang sering kita lakukan setiap hari.
Di antara dua sujud ada doa yang sering kita bacakan
berulang-ulang. Jika kita pahami, doa diantara dua sujud ini mengandung logika indah. Doa tersebut berbunyi, “Ya
Tuhan ampunilah kami, dan kasihinilah kami. Tutuplah segala keburukan dan
tinggikanlah kedudukan kami. Limpahkan rezeki kepada kami dan bimbinglah kami.
Sehatkanlah kami dan maafkanlah kami.”
Jika kita pahami, untaian doa di atas disusun dengan
indah, karena doa tersebut tersusun secara berpasangan. Berikut adalah pasangan doa tersebut;
- Ya Tuhan ampunilah kami, dan kasihinilah kami.
- Tutuplah segala keburukan kami dan tinggikanlah kedudukan kami.
- Limpahkan rezeki kepada kami dan bimbinglah kami.
- Sehatkanlah kami dan maafkanlah kami.
Mari
kita pahami lebih dalam. Jika kita perhatikan doa berpasangan itu mengandung
logika sebab akibat, yang akan membantu kita menemukan salah satu rahasia kemurahan
Allah swt.
Logika pertama menunjukkan bahwa ampunan Allah adalah
sebab datangnya kasih sayang Allah. Maka panduannya bagi kita, jika ingin
mendapat kasih sayang Allah, banyak-banyaklah mohon ampun kepanda-Nya. Logika
ini bisa kita temukan di dalam Al-Qur’an yang menjelaskan sifat Allah dengan
cara berurutan yaitu; “Sesungguhnya Allah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (Albaqarah:173). Jika di baca dengan
logika, ampunan Allah adalah sebab datangnya pahala, nikmat, dan karunia besar
dari Allah swt. Itulah makna dari kasih sayang Allah swt. Lebih jelas lagi
perhatikan ayat-ayat di bawah ini;
- “untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” (Al maidah:9)
- “dan ampunan serta rezeki (nikmat) yang mulia.” (Al Anfaal:4)
- “dan mengampuni (dosa-dosa) mu. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.” (Al Anfaal:29).
Konstruksi logika dari ayat di atas
menegaskan bahwa ampunan menjadi penyebab pahala besar, rezeki mulia, dan
karunia besar. Pantas saja Nabi Muhammad saw, dan para sahabat, serta
ulama-ulama besar sangat berharap dan menganjurkan kepada umatnya untuk selalu
mohon ampunan kepada Allah swt. Dibalik ampunan Allah swt. terdapat kehidupan mulia baik
di dunia maupun akhirat.
Nabi Muhammad saw, bersabda, "sungguh aku beristigfar dan bertobat kepada Allah swt. tujuh puluh kali seharinya. (Bukhari dari Abu Huarirah). Sabdanya lagi, "Adakalanya hatiku tergoda oleh sesuatu, sehingga aku beristigfar kepada Allah swt. sebanyak seratus kali seharinya."
Dengan keterangan-keterangan atas, mudah-mudahan
kita semua menjadi lebih yakin, dan semangat untuk memohon ampun
sebanyak-banyaknya kepada Allah swt, karena Allah swt. menjanjikan penghidupan
terbaik di dunia dan akhirat, melalui ampunan-Nya. Sesungguhnya Allah swt. maha menepati janji. Ya Allah ampunilah kami yang
bodoh ini.
Sekian dulu penjelasan saya. Apa
yang saya jelaskan sekalipun benar, hakikatnya salah, karena kebenaran hanya
milik Allah swt. Jadi silahkan anda mencari lagi pengetahuan berdasarkan cara-cara
yang anggap Anda benar. Apa yang saya tuliskan hanyalah upaya makhluk untuk
memahami kemurahan Allah swt. dengan apa yang telah diberikan-Nya kepada semua
manusia yaitu akal dan pikiran. Wallahu’alam. Sdlt.
No comments:
Post a Comment