Dunia
material kadang-kadang menipu kita. Itulah mengapa Tuhan menurunkan wahyu
kepada manusia agar manusia berpikir dan tidak tertipu dengan kenyataan material.
Keterbatasan
manusia dalam berpikir adalah penyebab gagalnya manusia dalam memahami sebuah
fenomena. Selain itu, kegagalan kita dalam memahami sebuah fenomena adalah AKIBAT
ketidaktahuan bahwa berpikir adalah perintah Tuhan yang secara berkesinambungan
harus terus dilakukan.
Wujud
dari keberlangsungan berpikir manusia adalah dengan terus bertanya tentang
segala hal yang nyata maupun gaib. Hal-hal yang gaib biasanya selalu mendorong
kita untuk bertanya. Untuk itulah Murtdaha Muthahari memberi kesimpulan, tujuan
Tuhan menciptakan alam gaib agar manusia tidak berhenti berpikir.
Bisa
ditarik kesimpulan terbalik pula, penyebab stagnasi berpikir ADALAH AKIBAT
MANUSIA MERASA telah menemukan kenyataan dan dianggap kebenaran akhir.
Kebenaran itu dianggap sebagai kenyataan yang tidak perlu lagi diperdebatkan. Itulah
dunia material selalu menipu daya manusia.
Sebagai
contoh, banyak orang beranggapan bahwa rumus 1-1=0 adalah kebenaraan dan
kenyataan akhir, yang tidak perlu lagi mengundang pertanyaan. Namun jika kita
bertanya apakah arti dari lambang nol (0), bagaimana asal mula ditemukannya
nol, mengapa lambang nol berbentuk 0? Informasi yang kita dapatkan pun tidak
memuaskan. Sedikit sekali referensi yang
menjelaskan asal usul ditemukannya angka nol.
Rumus
1-1=0 adalah abstraksi dari sebuah kenyataan. Dalam dunia nyata 1-1=0, adalah
satu apel dikurangi satu apel sama dengan kosong. Kosong dilambangkan dengan
nol. Jika lambang angka satu bermakna sebuah benda maka hasil pengurangan dari
sebuah benda adalah benda. Jika nol bukan benda maka akan terjadi kerancuan
berpikir dimana benda dikurangi benda sama dengan gaib. Itu adalah kritikan
terhadap orang-orang materialis. Saya bukan tipe materialis. Jadi benda apakah nol?
Bagi saya Nol adalah lambang kenyataan dari adanya ketiadaan (kegaiban).
Jika
demikian nol bukan kekosongan karena
nol adalah lambang kegaiban. Nol adalah lambang misteri yang harus mendapat
penjelasan dari berbagai sumber pengetahuan. Wahyu adalah kumpulan pengetahuan
yang bersumber dari Tuhan, yang bertugas membantu manusia menjelaskan hal-hal
yang gaib menjadi sebuah kenyataan.
Untuk
itu saya menganjurkan kepada semua disiplin ilmu, matematika, fisika, kimia,
ekonomi, sosiologi, sejarah, untuk menghilangkan rasa kepenasaran semua orang,
agar menjelaskan berdasarkan sudut pandang ilmunya masing-masing, apakah arti
nol sesungguhnya. Demikian juga filsafat dan agama bisa ikut memberi warna apa
sesungguhnya arti nol itu?
Setelah
saya baca beberapa sumber di internet dan ensiklopedi, tidak ada rasa puas atas
informasi yang saya dapatkan tentang angka nol. Pemahaman tentang arti angka
nol, sedikit terpuaskan setelah membaca buku Prof. Fahmi Basya tentang Bumi ini
Al-Qur’an. Menurut Prof. Fahmi Basya, angka
nol adalah basamalah. Mengapa demikian? Karena dalam susunan mushaf
Al-qur’an (Usmani), basamalah tidak diberi nomor. Jika demikian basamalah nomor ke berapa? Lalu Prof. Fahmi Basya menyimpulkan bahwa basamalah adalah ayat ke nol.
Jadi
sebagaimana basamalah, angka nol memiliki unsur kegaiban. Angka nol penuh
dengan misteri demikian juga dengan basamalah. Di dalam basamalah (bismillahirrohanirrohim), Prof. Fahmi Basya menemukan rumus
transpormasi 19. Dari rumus transpormasi 19, Prof. Fahmi Basya bisa menjelaskan berbagai
fenomena gaib, seperti sejarah peradaban Atlantis, desain Candi Borobudur,
dan kontruksi pesawat luar angkasa.
Penulis
berkesimpulan, angka nol bukan bermakna kosong. Angka nol memiliki banyak arti
yang ujung-ujungnya bermuara kepada Tuhan. Angka nol adalah sumber kelimpahan
dan kekuatan dari Tuhan.
Untuk menjawab kepenasaran pembaca, saya coba jelaskan sedikit tentang arti angka nol. Angka nol adalah lambang kesejahteraan. Rumus 1-1=0 memiliki kesamaan dengan 1-1=700. Untuk melihat arti angka nol, bisa anda lihat tafsir basamalah.
Basamalah adalah pembuka PUJI,
CINTA, BALASAN, DAN PERTOLONGAN TUHAN, KETEGUHAN IMAN, DAN JALAN YANG LURUS.
Artinya, angka nol adalah lambang pintu masuknya sifat-sifat terpuji, cinta, kasih sayang, balasan, dan pertolongan Tuhan, serta wujud
keteguhan iman seseorang untuk terus berjalan dalam kebenaran.
Sifat
terpuji, cinta, kasih sayang, balasan, dan pertolongan Tuhan, serta komitmen
untuk hidup dijalan yang benar, jika dimiliki oleh seseorang maka akan
mendatangkan keuntungan berlipat ganda bagi kehidupan dunia dan akhirat.
Keuntungan itu akan berlipat ganda sampai tujuh ratus kali lipat sebagai mana
dijelaskan dalam Al-Qur’an dalam surah Al-Baqarah ayat 261. Jadi setiap ruang kosong akan dimasuki Tuhan.
Praktek
untuk membuka pintu pujian, cinta, kasih, balasan, dan pertolongan Tuhan, serta
melatih diri berkomitmen hidup dijalan yang benar adalah dengan hidup bermanfaat
bagi orang banyak, dengan cara mengsongkan diri. Prakteknya mengeluarkan barang yang kita miliki untuk
kepentingan orang banyak atau dalam konsep sederhana yaitu SEDEKAH. Konsep lain proses mengosongkan diri tersebut adalah PUASA.
Rumusnya
adalah 1-1=0 dalam arti nol sebagai pembuka pujian, cinta, kasih, balasan dan
pertolongan Tuhan. Sama dengan rumus 1-1=700. Arti 700 adalah wujud pujian, cinta, kasih,
balasan, pertolongan Tuhan yang tidak terbatas. Jadi arti 0 bukan kosong tapi
700. Jadi 0 dan 700, dua-duanya sama-sama menjelaskan kepastian kelimpahan
rezeki yang akan diberikan Tuhan, kepada orang-orang yang berkomitmen hidup
lurus di jalan kebenaran.
Apakah
jalan kebenaran itu? Berkomitmen untuk tetap hidup bermanfaat bagi orang
banyak, dengan harapan mendapat pujian, cinta, kasih, balasan, dan pertolongan
dari Tuhan.
Mantap bro lanjutkan!
ReplyDeletesaya ingin menambahkan.
ReplyDeleteangka 0 adalah filosofi ketiadaan
angka 1 adalah filosofi ketuhanan yang maha esa.
angka 1 bisa menciptakan segala angka tak terkecuali
angka 0, misal,,kita ini adalah makhluk berawal dari ketiadaan menjadi ada(berawal dari angka 0[ketiadaan]
menjadi angka 1,2,3,4 dsb.
saya ingin menambahkan.
ReplyDeleteangka 0 adalah filosofi ketiadaan
angka 1 adalah filosofi ketuhanan yang maha esa.
angka 1 bisa menciptakan segala angka tak terkecuali
angka 0, misal,,kita ini adalah makhluk berawal dari ketiadaan menjadi ada(berawal dari angka 0[ketiadaan]
menjadi angka 1,2,3,4 dsb.
alhamdulillah
ReplyDelete