Pengetahuan
adalah faktor mendasar pembentuk
kemampuan atau kepribadian seseorang. Tukang service radio, dia tidak bisa memperbaiki
radio rusak tanpa pengetahuan memperbaikinya. Istri saya bisa membuat berbagai
macam kue, karena dia rajin mendownload pengetahuan berbagai macam tata cara
membuat kue dari internet.
Kadang-kadang
sikap tidak senang muncul dalam diri saya karena tahu kawan saya kelakuannya
buruk. Sikap senang juga kadang-kadang muncul karena teman-teman kerja saya selalu jujur dalam bekerja. Jadi pengetahuan
sangat mempengaruhi sikap-sikap saya.
Dahulu,
sahabat-sahabat dekat Nabi Muhammad saw seperti Abu Bakar, Umar Bin Khattab,
Usman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib, termasuk orang-orang yang berani
berkorban dengan jiwa dan raganya. Abu Bakar pernah mengorbankan seluruh
hartanya untuk kepentingan umat. Umar Bin Khattab hidupnya sangat miskin ketika
menjadi Khalifah, Usman bin Affan mengirimkan ribuan unta dengan penuh muatan
makanan untuk menyumbang kaum muslimin di Mekkah yang terkena bencana
kelaparan. Ali bin Abi Thalib, menjadi pemuda paling depan dalam membela
kebenaran.
Sekarang,
kita saksikan prilaku-prilaku manusia sudah berlebihan. Hidup sudah melebihi ambang batas kebutuhan
dasar manusia yang hanya butuh makan, berpakaian, dan rumah untuk bernaung.
Kendaraan dengan harga 150 juta, lebih dari cukup untuk menunjang aktivitas dan
nyaman. Namun demikian keinginan untuk memiliki kendaraan dengan harga 500 juta
tidak surut. Kendaraan seharga 150 juta, ditukar tambah dengan harga 500 juta,
maka ada sekitar 350 juta yang kita hamburkan untuk mengikuti kesenangan hidup
semata.
Mengapa
mereka yang hidup di zaman Nabi Muhammad saw, berbeda dengan prilaku hidup
zaman sekarang. Masalahnya, bukan karena orang-orang terdahulu hidup dekat dengan
Nabi Muhammad saw, tetapi ada perbedaan sumber pengetahuan yang digunakan dalam
menjalani kehidupan.
Pada
zaman Nabi Muhammad saw, sumber pengetahuan yang menjadi petunjuk hidup,
dominan menggunakan sumber dari wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw.
Sekarang, kecenderungan sumber pengetahuan yang digunakan dalam mengarungi
hidup adalah dari alam nyata (pengalaman/empiris).
Sumber
pengetahuan dari alam (empiris), sering berbeda kenyataannya dengan sumber
pengetahuan dari wahyu. Tapi sebenarnya, memiliki hakikat yang sama. Namun kita
sering tertipu dengan kebenaran-kebenaran yang sumber pengetahuannya dari alam.
Sebagai
contoh, rumus di alam nyata berlaku 1-1 = 0. Kebenaran 1-1=0 sumbernya pengetahuannya
dari pengalaman dan dapat dibuktikan . Dari
kenyataan inilah orang-orang memiliki keyakinan hidup bahwa memberi adalah hal
yang paling ditakuti karena akan menghilangkan semua proverti yang dimilikinya.
Kedua,
orang-orang yang hidup di zaman Nabi Muhammad saw, mengapa mereka berani
berkorban? Rumus kehidupan yang mereka gunakan pengetahuannya bersumber dari adalah
dari Al-Qur’an. Dalam konsep Al-Qur’an 1-1=10 (Al –An’am ayat 160), 1-1=700 (Al
Baqarah:261).
Untuk
mendapatkan keyakinan bahwa 1-1=10 atau 700, diperlukan pembuktian.
Pembuktiannya membutuhkan proses penelitian secara berkala dan berkelanjutan
melalui metode eksperimen, survey, atau studi sejarah terhadap orang-orang yang
biasa hidup melakukan sedekah, wakaf, infak, zakat, korban.
Dalam
sejarah, Nabi Muhammad saw, oleh Michael H. Hart, dikategorikan sebagai
pemimpin paling berpengaruh di dunia, karena dalam jangka waktu singkat (13
tahun), Beliau berhasil menaklukkan dan menyebarkan pengaruh kekuasaannya
lintas benua asia, afrika, dan Eropa. Masa 13 tahun bukan waktu singkat, tetapi
dalam ukuran membangun peradaban sangatlah singkat. Buktinya Indonesia sudah 69
tahun merdeka, belum sempurna menjadi bangsa yang berpengaruh di dunia. Nabi
Muhammad saw adalah orang yang berpikir, bertindak berdasarkan pengetahuan dari
wahyu Tuhan.
Maka
dari itu, rumus hidup dari alam dibangun dengan kepastian dengan proses cepat,
demikian juga rumus hidup dari wahyu Tuhan dibangun dengan kepastian, namun
membutuhkan proses. Tapi pada tataran pembangunan peradaban rumus-rumus hidup
dari Tuhan terbukti berlaku pasti dengan proses yang cepat. Mudah-mudahan
menambah keyakinan kita semua untuk hidup berdasarkan pengetahuan-pengetahuan
dari Tuhan.
No comments:
Post a Comment