Setelah selesai menulis tentang, Nabi Muhammad saw Maha Guru Logika Tuhan (5), anak pertama saya yang laki-laki datang dari rumah neneknya. Begitu buka pintu, langsung saya suruh anak saya baca artikel yang baru saya upload ke blog. Setelah itu saya ajak diskusi tentang isi blog tersebut. Sebelum ke orang lain tentu nasehat harus diberikan ke anak sendiri.
Dalam artikel, Nabi Muhammad SAW MAHA GURU LOGIKA
TUHAN (5), anak saya berhasil menangkap bahwa setiap kebaikan akan
dilipatgandakan 10-700 kali lipat. Teori ini dipahami oleh anak saya, tetapi
ketika di tanya bagaimana cara mengaplikasikannya, anak saya kurang bisa
mengoperasionalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Lalu saya ajarkan dia mengaplikasikan teori di atas ke
dalam kehidupan sehari-hari. Saya tanya kepada dia, “apakah kamu ingin hidup
sukses di masa mendatang dalam usia muda?”. Anak saya jawab, “mau”. Ketika
ditanya bagaimana caranya, hanya jawab berusaha berbuat baik saja sebanyak-banyaknya.
Jawaban ini benar, tetapi masih umum, tidak menyentuh pada kehidupan dia
sehari-hari.
Lalu saya ajukan lagi pertanyaan kepada anak saya,
“ketika mau sukses dalam usia muda, apakah lebih cepat dengan jalan buruk atau
jalan baik? Sambil tidak sadar, anak saya jawab cepat jalan buruk. Saya tahu
jawaban itu keluar dari anak saya, karena dia melihat kenyataan hidup secara
kasat mata sekarang.
Lalu saya bantah, “jika kamu menggunakan logika
Tuhan jawaban kamu salah, kenapa hayo?”. Lalu dia sedikit berpikir, “dan keluar
jawaban iya...iya...kalau mau sukses cepat, pasti dengan jalan baik, karena
setiap kebaikan dibalasnya dengan pahala 10-700 kali lipat, dan kalau berbuat
keburukan di balas dengan satu keburukan.
“Pinter”, jawab saya. Lalu saya jelaskan lebih
lanjut, kalau keburukan menghasilkan satu keburukan, artinya keburukan yang
kamu lakukan justru bukan mempercepat kamu sukses, tetapi menghambat kamu untuk
sukses. Jadi tidak ada orang sukses dari jalan keburukan.
Inilah saatnya saya kasih kuliah pada anak saya
sendiri. Dihadapan ibunya, saya ceritakan bahwa apa yang terjadi setiap pagi. Ketika
disuruh bangun sulit bangun, ketika disuruh cepat mandi suka lelet, ketika
disuruh shalat suka banyak alasan, ketika disuruh belajar suka menanti-nantikan,
ketika disuruh les mengaji asal-asalan, semua itu adalah keburukan karena masuk
pada bentuk bentuk KETIDAKPATUHAN ANAK PADA ORANG TUA, yang akan mendatangkan
keburukan dan itu menghambat kesuksesan di usia dewasa.
Saya
jelaskan juga, ada bukti bahwa anak-anak yang taat pada orang tua sejak dini,
kelak lebih cepat sukses dan bisa sukses dalam usia muda. Jika kita baca kehidupan
masa anak-anak Bapak Jokowi, kita bisa paham bahwa penyebab Beliau berhasil
menjadi walikota solo, gubernur Jakarta, dan sekarang dicalonkan menjadi
presiden republik Indonesia, tidak lain karena ketaatan Bapak Jokowi kepada
orang tua yang sudah dilakukannya sejak usia anak-anak.
Dari
hasil wawancara dengan Ibunda Bapak Jokowi, dijelaskan bahwa sejak anak-anak
dalam hidupnya Bapak Jokowi tidak pernah membantah perintah orang tua. Ibu anak
saya pun menambah cerita kesuksesan kepala sekolahnya yang berhasil menjadi
kepala sekolah tanpa tes karena diangkat sebagai bentuk penghargaan dari
walikota. Diceritakan bahwa kepala sekolah tersebut, sejak kecil termasuk orang
yang tidak pernah membantah ketika diperintah atau diminta tolong sama orang
tuanya.
Inilah
rahasia penyebab sukses luar biasa di usia muda, yaitu berusahalah menjadi
anak-anak yang patuh kepada orang tua sejak dini. Karena sejak kita dilahirkan
ke muka bumi, kita sudah teken kontrak dengan Tuhan, bahwa secara vertikal kita
akan patuh kepada Tuhan, dan secara horizontal pertama kali kita diperintah
harus hormat, tunduk dan patuh kepada
kedua orang tua sebagai bukti bahwa kita taat kepada Tuhan.
Ketaatan
kita sejak anak-anak kepada orang tua adalah seperti menabung kebaikan. Setiap
cita-cita yang kita inginkan harus ditebus dengan kebaikan. Dan setiap yang
anda inginkan ada ukuran-ukurannya dari Tuhan. Jika menjadi walikota, gubernur,
presiden, pahalanya harus terkumpul 2000 triliun, maka kita harus menabung
kebaikan dihadapan Tuhan sebanyak-banyaknya sedini mungkin.
Ketika
kita tidak taat pada orang tua dinilai sama Tuhan sebagai dosa besar,
sebaliknya ketika kita taat pada orang tua maka Allah sangat berkehendak
melipatgandakan kebaikan kita sampai 700 kali lipat dan berlaku kelipatannya.
Inilah
jawaban mengapa Jokowi kariernya terus melambung dari mulai dari walikota, gubernur, sampai
menjadi calon presiden sekarang, karena Beliau sudah menjadi anak yang taat
kepada orang tuanya sejak anak-anak hingga sekarang.
Salam
sukses dengan logika Tuhan. Follow me@logika_Tuhan
No comments:
Post a Comment