Mungkin Anda pernah mengalaminya,
shalat sudah rajin tetapi hati dan pikiran masih galau. Itu tanda shalatnya
tidak khusyu. Agar shalat menjadi obat dan melancarkan rezeki mari kita gali
pengetahuan dari Al-Qur’an, untuk apa sebenarnya kita shalat. Pengetahuan dari
Al-Qur’an inilah yang akan menjadi niat Anda ketika mau Shalat. Niat adalah
pangkal dari segala kegiatan. Sebaik-baiknya niat yang anda dawamkan ketika mau
shalat, harus berdasarkan petunjuk Tuhan yang bersumber dari Al-Qur’an.
Berdasarkan pengetahuan pada
Al-Qur’an, saya menemukan beberapa tujuan, mengapa Tuhan memerintahkan manusia
shalat. Atas dasar tujuan inilah niat shalat bisa kita lakukan. Jika
teman-teman meyakini niat shalat yang baku dan suka didawamkan setiap mau
shalat, pengetahuan dari Al-Qur’an ini bisa jadi niat tambahan.
Tujuan shalat adalah minta
tolong. Atas dasar ini, shalat bisa menjadi solusi dalam menyelesaikan
masalah-masalah kehidupan sehari-hari. Masalah belum punya pekerjaan, belum
punya jodoh, ingin punya rumah, ingin punya anak, ingin cerdas, mau dagang
lancar, apa saja bisa minta pertolongan kepada Allah dalam shalat.
Dan mintalah pertolongan (kepada
Allah) dengan sabar dan
(mengerjakan) shalat. Dan
sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang
khusyuk, (al Baqarah:45)
Allah menyuruh manusia, untuk
menyelesaikan masalah dengan shalat. Jika shalat berbasis pada masalah, banyak
orang bisa menemukan kekhusyukkan dalam shalat. Untuk itulah manusia harus
punya cita-cita yang tinggi, agar hidupnya menjadi masalah. Ketika hidupnya
terus bermasalah karena tinggi dan banyaknya cita-cita maka selamanya dia akan bermasalah
dan tergantung minta tolong kepada Allah. Dengan demikian, semoga kita digolongkan
pada orang-orang yang selalu didekatkan kepada Allah.
Shalat bisa bertujuan minta
rezeki kepada Allah. Di dunia ini banyak orang-orang yang bermasalah dengan
rezeki. Wujud rezeki macam-macam tergantung kondisi. Jika sedang sakit, rezeki
itu berupa sehat. Kalau sedang tidak punya uang, rezeki itu berarti uang. Jika
belum punya rumah, rezeki itu bisa berupa rumah, dan kalau belum punya
pekerjaan, rezeki itu bisa berbentuk pekerjaan. Apabila Anda bercita-cita
menjadi orang kaya, rezeki itu bisa berarti kekayaan yang anda inginkan.
Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah
kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kami lah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat
(yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa. (Thaahaa:132).
Jika kita hubungakan
konsep-konsep di atas, maka Anda akan menemukan definisi atau pemahaman apa
sesungguhnya tujuan shalat itu. Sekarang anda ambil tiga konsep dari cetak
tebal di atas. Misalnya, shalat, rezeki, akibat. Jika tiga konsep itu anda baca
secara berurutan maka maknanya akan rancu. Tapi jika tiga konsep itu anda
baca dengna logika, maka akan muncul pemahaman bahwa shalat pembawa akibat datangnya rezeki. Dan dalam
melaksanakannya, konsep shalat selalu bergandengan dengan kata sabar.
Dengan pengetahuan Al-Qur’an ini,
kita bisa menjadikan shalat sebagai solusi dalam menyelesaikan masalah-masalah
hidup kita sehari-hari. Jika shalat bacaannya sudah dipatok dan baku, seperti
yang telah diajarkan, sebenarnya ada peluang dalam shalat untuk mengemukakan
keinginan kita kepada Tuhan. Seperti dapat kita ketahui dari hadis Nabi saw, di dalam shalat ada
saat-saat dimana kita bisa meminta langsung apa yang kita inginkan kepada
Tuhan, yang paling mantap adalah di saat sujud dan di saat-saat akhir sebelum
salam. Jangan lupa waktu spesial setelah habis shalat-shalat wajib dan waktu
antara setelah adzan dan sebelum iqamah. Ayo adukan semua masalah kamu kepada
Tuhan dalam shalat, sebelum atau sesudah shalat.
Jika saja pengetahuan Al-Qur’an ini
sampai dengan utuh kepada kita, tentulah manusia tidak akan terjebak pada rayuan-rayuan
selain Tuhan. Tidak perlu minta tolong sama dukun, paranormal, dan tidak perlu
percaya pada ramalan-ramalan orang. Semua yang terjadi kita serahkan pada
Tuhan. Tidak ada satupun manusia, jin, malaikat, yang punya daya upaya untuk
mendatangkan rezeki buat manusia, kecuali atas kehendak dan kekuasaan Tuhan.
Dan inilah kebenaran Tuhan, tentang
shalat pembuka rezeki. Perhatikan baik-baik. Bacalah dengan hati yang tenang.
Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian
keturunanku di lembah yang tidak
mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati,
ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung
kepada mereka dan beri rezekilah
mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur. (Ibrahim:37).
Dari pengetahuan Al-Qur’an di
atas, kita bisa menarik kesimpulan bahwa Shalat adalah pemberkah tanah yang
kita tinggali. Sekalipun lembah yang tidak ada tanaman (gersang), dengan
mendirikan shalat, maka Allah berkehendak memberikan rezeki kepada tanah yang diatasnya ada orang-orang
yang mendirikan shalat. Maka, sesulit apapun hidup, minta tolonglah kepada Allah dengan
mendirikan shalat.
Kalian bisa saksikan sendiri
makanan apa yang tidak ada di tanah Mekkah? Padahal dulunya tanah itu gersang
tidak satupun tanaman yang tumbuh. Mari dirikanlah shalat sebanyak-banyaknya, karena
shalat adalah pemberkah kehidupan Anda. Ingat yang sabar ya, karena sabar
setengah ilmu agama dan Allah selalu bersama yang sabar.
No comments:
Post a Comment