Seingat saya, banyak orang
menyangka bahwa sedekah itu buat orang-orang yang sudah punya kelebihan harta. Terang
saja, orang-orang miskin menjadi peminta-minta dengan alibi karena dirinya
miskin. Bahkan ada orang miskin yang mengatakan, saya ini tidak wajib sedekah,
karena layaknya disedekahi. Tidak sadar, ucapan orang miskin ini bertentangan
dengan ajaran keislaman, yang menganjurkan setiap umat menjadi lebih baik
dengan memposisikan tangannya di atas.
Mengapa orang miskin wajib
sedekah? Alasan logisnya, pertama; Tuhan tidak ingin mengajarkan umatnya
menjadi manusia lembek, Tuhan memaksa semua orang menjadi manusia-manusia kuat,
berkarakter, dan hidup di atas kaki sendiri. Kedua; Tuhan mengharapkan semua
orang menjadi manusia-manusia berkecukupan, tidak merasa kekurangan, karena itu
memberi (sedekah) harus dirasakan menjadi cara dalammemenuhi semua kebutuhan
hidup.
Alasan logis dalam logika Tuhan.
Mari kita hitung-hitungan, mengapa orang miskin wajib bersedekah. Sudah saya
jelaskan dalam logika Tuhan berlaku hitungan 1-1=10, hitungan ini ada dalam keterangan
surat Al-An’am ayat 160. Lebih fantantis berlaku hitungan 1-1=700, hitungan ini
ada dalam keterangan dalam surat Albaqarah ayat 261.
Ditegaskan lagi bahwa setiap
perbuatan pasti akan berbalas. Setiap kebaikan akan dibalas kebaikan dan
keburukan akan dibalas dengan keburukan. Ketentuan ini banyak terungkap dalam
berbagai ayat dalam Al-Qur’an. Seperti Al-Qur’an surat Al-Israa ayat 7, Al-Qashash
ayat 84.
Jika ketarangan dalam surat
Al-Israa ayat 7, dan Al-Qashash ayat 84 dikaitkan dengan surat Al-An’am ayat
160 dengan Albaqarah ayat 261, maka semakin tegas bahwa hukum (logika) dasarnya
adalah setiap perbuatan pasti berbalas. Dan Tuhan Maha Pemurah, karena setiap
perbuatan baik Tuhan menjanjikan balasan berlipat ganda.
Kemurahan Tuhan dalam membalas
kebaikan dapat juga berarti memotivasi manusia agar selalu berbuat kebaikan. Jika
hitung-hitung kebaikan itu kekayaan, maka kemurahan Tuhan dalam membalas
kebaikan adalah memotivasi manusia agar berubah menjadi orang-orang
berkecukupan.
Jika tidak memakai logika Tuhan,
tidak mungkin orang mau berlomba-lomba
dalam berbuat baik. Jika tidak mengenal logika Tuhan, tidak mungkin ada orang
mau berkorban dengan seluruh harta dan jiwanya. Di luar logika Tuhan tidak ada
rumus berkorban sebesar-besarnya untuk mendapatkan kesejahteraan.
Mengapa sahabat-sahabat Nabi
Muhammad saw, berani mengorbankan seluruh hartanya untuk berjuang di jalan
Tuhan? Jawabannya karena para sahabat Nabi Muhammad saw sudah menyerap logika
Tuhan dengan haqul yakin. Anda pun bisa, jika benar-benar memahani dan
menjadikan logika Tuhan sebagai landasan dasar dalam berlogika.
No comments:
Post a Comment