JANGAN PERCAYA! Pada orang-orang yang mencoba memisahkan politik dengan agama. Mereka BELUM membaca firman Tuhan (Al-Qur’an), dan sejarah Nabi Muhammad saw. Dalam sejarahnya, sebagai pemimpin Agama Nabi Muhammad tidak ada terus di dalam masjid, tapi turun ke medan perang, mengadakan perjanjian, mengutus hubungan diplomasi, dan menegakkan hukum demi tegaknya keadilan.
MANUSIA DICIPTAKAN TUHAN SEBAGAI MAKHLUK POLITIK. Untuk itu Nabi Muhammad saw tidak lepas dari dunia politik. Ketetapan manusia sebagai makhluk politik tersirat dalam firman Tuhan.
Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir. (Al Baqarah:34).
Dari redaksional ayat di atas kita tahu bahwa malaikat, iblis diperintahkan oleh Tuhan untuk SUJUD kepada Adam. Dari sudut pandang lain, bisa dipahami Adam (manusia) sudah ditetapkan sebagai penguasa di antara makhluk-makhluk Tuhan. Dari sisi lain, adam (manusia) telah diberi potensi berkuasa oleh tuhan, dan malaikat, serta jin tidak. Bisa dipahami juga bahwa Adam (manusia) telah diberi NALURI BERKUASA oleh Tuhan.
Potensi atau naluri berkuasa inilah yang menyebabkan manusia dianggap sebagai makhluk politik. Jika Aristoteles berpendapat manusia adalah makhluk politik karena melihat setiap aktivitas manusia melahirkan hukum, maka dalam pandangan Islam penyebab manusia dianggap sebagai makhluk politik adalah karena seluruh aktivitas manusia dalam rangka mencari kekuasaan. Aktivitas mencari kekuasaan ini didorong oleh potensi berkuasa yang telah diberikan Tuhan.
Politik dalam Islam berbeda dengan politik dalam pemikiran bangsa Barat, yang menjadikan Niccolo Machiavelli sebagai tokoh pemikir ilmu politik. Dalam Islam Machiavelli itu hanya contoh buruk yang tidak boleh dilakukan oleh manusia dalam mengarungi dunia politik. Machiavelli adalah generasi penerus Kabil yang pengorbanan politiknya tidak diterima oleh Tuhan. Politik yang baik menurut Islam adalah yang tunduk dan taat pada aturan yang berlaku yang bersumber pada ketentuan-ketentuan dari Tuhan. Cara berpolitik seperti ini dicontohkan oleh Habil.
Politik adalah kehidupan sehari-hari manusia. Dalam kehidupan politik tidak akan lepas dari pengorbanan. Namun tidak semua pengorbanan diterima sebagai peribadatan kepada Tuhan. Cara Kabil dalam memenangkan persaingan (konflik) adalah contoh cara-cara berpolitik yang buruk karena pengorbanannya bukan atas kehendak Tuhan. Kisah itu diceritakan dalam firman Tuhan;
Ceriterakanlah kepada mereka kisah kedua putra Adam (Habil dan Kabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan kurban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Kabil). Ia berkata (Kabil): "Aku pasti membunuhmu!" Berkata Habil: "Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa". (Al maa’idah:27)
Dalam pandangan Islam, politik adalah dunia penuh kebajikan. Politik juga tidak berarti membenarkan cara-cara yang tidak dikehendaki Tuhan. Politik adalah cara-cara berkehidupan dengan mengikuti aturan-aturan yang telah dikehendaki Tuhan. Untuk itu agama harus ikut campur dalam politik.
Kami berfirman: "Turunlah kamu semua dari surga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati". (Al Baqarah:38)
Jika sekarang agama sering dijadikan alat untuk kepentingan politik, apa salahnya? Dari pada ajaran-ajaran setan dijadikan alat untuk mencapai tujuan politik, lebih baik agama kan? Jika agama dianggap sebagai biang kerok lahirnya kekerasan, tidak juga.
Amerika Serikat dalam percaturan politik dunia, dia selalu kampanye tidak bawa-bawa agama dalam politik, tapi kekerasan-demi kekerasan dilakukannya di beberapa negara seperti Afganistan, Sudan, Irak, dan Libya, mungkin saja Iran sasaran berikutnya. Israel tidak bawa-bawa agama dalam politik, tapi kekerasan demi kerasan terhadap warga Palestina terus saja berlanjut.
Melarang orang mencampurkan politik dengan agama, sama dengan membatasi kebebasan orang dalam berpikir. Zaman sekarang segala sesuatu harus pakai bukti. Jika ada orang yang berkata bahwa agama harus masuk wilayah politik, silahkan buktikan saja. Apakah dengan cara seperti itu politik bisa lebih baik dari sekarang? Faktanya, ketika agama tidak ikut campur dalam politik, degradasi moral terjadi di mana-mana.
Apakah benar seluruh aktivitas manusia dalam rangka mencari kekuasaan? Dalam ilmu politik, kekuasaan memiliki banyak arti. Kekuasaan bisa berarti kesejahteraan atau kemerdekaan. Sumbernya bisa diperoleh dengan cara mendapatkan jabatan, kekayaan, ilmu pengetahuan, kepercayaan, kekuatan, popularitas, cinta, dan sebagainya.
Doa-doa pun yang sering kita lantunkan adalah “ya Tuhan sejahterakanlah hidup kami di dunia dan akhirat”. Ini mengindikasikan bahwa seluruh aktivitas manusia dalam rangka mencari kesejahteraan. Sebuah kesejahteraan dapat diwujudkan jika manusia memiliki kekuasaan. Untuk itulah seluruh aktivitas manusia dalam rangka mencari kekuasaan.
Aktivitas mencari kekuasaan yang dianjurkan Tuhan adalah dengan memberi kekuasan kepada orang lain. Memberi kekuasaan kepada orang lain sama dengan membebaskan manusia dari budak kebodohan, kemiskinan dan kekufuran.
Sekarang coba jawab dengan jujur. Apakah tujuan Anda sekolah atau kuliah? Ujung-ujungnya adalah mempersiapkan diri agar Anda bisa hidup lebih sejahtera kelak. Ini artinya aktivitas kuliah atau sekolah sebenarnya aktivitas politik karena tujuan akhirnya mencari kehidupan lebih sejahtera (lebih berkuasa).
Aktivitas di pasar termasuk juga aktivitas politik karena bertujuan mencari keuntungan agar kekayaannya bertambah banyak. Dengan memiliki kekayaan banyak, kebebasan (kekuasaan) hidup bisa didapatkan.
Saran penulis carilah kekuasaan, karena dengan berkuasa Anda bisa bebas mengendalikan manusia lainnya sesuai dengan kehendak Tuhan. Jangan sampai setan-setan lebih berkuasa, sebab pada dasarnya potensi berkuasa sudah diberikan Tuhan kepada manusia.
Salam sukses dengan logika Tuhan. Follow me @logika_Tuhan
No comments:
Post a Comment