Jika Anda saksikan kehidupan di zaman sekarang, apakah Anda optimis kehidupan akan lebih baik di masa mendatang? Jika pesimis, saya tebak Anda mengambil kesimpulan dari kondisi yang Anda lihat sekarang. Jika optimis, atas dasar apa? Jawabannya pasti bermacam-macam, bisa karena Anda mengolah pengetahuan yang Anda miliki untuk mendukung pendapat Anda. Data itu bisa dalam bentuk fakta ilmiah dalam bentuk teori, statistik, atau filsafat.
Seorang muslim saya gunakan kitab suci Al-Qur’an untuk melihat bagaimana masa depan manusia di masa mendatang? Bismillah...Aku berlindung dari setan yang dikutuk oleh Tuhan. Saya akan coba kaji dengan kemampuan saya, membaca Al-Qur’an dengan logika. Kalau tidak setuju kritik saja dengan tulisan dengan penuh rahmat. Jangan sampai adu jotos, buat apa lah, nanti juga kita akan mempertanggungjawabkan pemikiran kita dihadapan Tuhan masing-masing.
Setiap muslim pasti mengenal Al Qur’an surah Al Waaqi’ah. Isinya bercerita tentang kejadian hari kiamat. Dalam surat itu, diceritakan manusia akan terbagi menjadi tiga golongan. Dari 96 ayat surat Al Waaqi’ah ada beberapa surat yang secara eksplisit menjelaskan bahwa manusia terbagi menjadi tiga golongan.
dan kamu menjadi tiga golongan. (ayat 7)
Segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu, (ayat 13)
dan segolongan kecil dari orang-orang yang kemudian. (ayat 14)
(yaitu) segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu, (ayat 39)
dan segolongan besar pula dari orang yang kemudian. (ayat 40)
Sekarang kita gunakan logika berurutan. Secara berurutan kita akan temukan tiga golongan. 1) segolongan besar orang terdahulu, 2) segolongan kecil orang kemudian. 3) segolongan besar golongan kemudian. Tiga golongan ini disebut golongan kanan yang dijanjikan oleh Allah swt akan masuk syurga sebagai balasan perbuatan baiknya selama di dunia.
Dari ayat di atas saya mengambil kesimpulan umat manusia akan mengalami masa pasang surut. Umat manusia yang didekatkan kepada Allah swt mengalami pasang surut, diawaali dengan jumlah banyak, kemudian sedikit, dan kembali berjumlah banyak.
Masa depan manusia ini, saya kaitkan dengan perkembangan pemeluk agama Islam. Saya berkesimpulan bahwa pemeluk agama Islam akan mengalami pasang surut sebagai mana diberitakan dalam surat Al-Waaqi’ah.
Sejak dikenalnya ajaran Islam dari kenabian Nabi Muhammad saw, ajaran Islam mengalami perkembangan pesat. Penganutnya tersebar ke seluruh penjuru dunia. Setelah wafatnya Nabi Muhammad saw dan empat sahabat dekatnya, penganut agama Islam mengalami masa redup (menurun). Penganutnya terus berkurang, di Eropa, Amerika, penganut agama Islam menjadi kaum minoritas. Selain perkembangan zaman, pengaruh agama lain menjadi faktor penyebab berkurang pemeluk agama Islam.
Memasuki awal abad 21 sekarang, pemeluk agama Islam mulai mengalami perubahan. Jumlahnya secara signifikan mengalami pertumbuhan. Huntington (2002) seorang ilmuwan yang terkenal menulis buku berjudul “Benturan Antar Peradaban” (terjemahan), menjelaskan bahwa di masa mendatang akan terjadi perubahan jumlah penganut agama di dunia.
Jumlah penganut agama Islam, telah mengalami pertambahan signifikan. Salah satu faktor penyebabnya adalah konversi agama. Di sisi lain, pertambahan jumlah penganut agama Islam, ditunjang oleh tingginya laju pertumbuhan penduduk di negara-negara berpenduduk muslim, dan defisitnya penduduk di negara-negara maju yang rata-rata menjadi negara tempat penganut agama non Islam.
Faktor lain pemicu terjadinya konversi agama adalah tragedi WTC yang mendeskreditkan Islam di dunia. Tragedi WTC menjadi penyebab banyak orang tertarik mengetahui ajaran Islam dengan membaca buku-buku Islam dan Al-Qur’an. Faktanya menjadi terbalik, tragedi WTC menjadi alat promosi agama Islam ke seluruh penjuru dunia. Ajarannya yang bisa dipertanggungjawabkan secara logika, telah membuka mata dunia, yang selama ini mendeskreditkan Islam sebagai ajaran berbahaya.
Ajaran Islam sebenarnya tidak berbahaya seperti yang digambarkan dalam tragedi WTC. Seorang pemikir Austria Leopold Weiss (1977) dalam bukunya Islam at the Cross Roads meyakini bahwa; ajaran Islam itu benar-benar mengarah dan membawa kepada pemikiran yang dinamis dan konstruktif. Menurut pemikir ini, Islam merupakan agama yang mampu membawa manusia di dunia ini penuh dengan daya kreasi tinggi dan intelegensi kuat, mampu menerapkan suasana kehidupan harmonis; yaitu harmonisasi antara manusia dengan Tuhannya (Allah), harmonisasi manusia dengan manusia, dan harmonisasi manusia dengan alam semesta. (Fatah & Sudarsono, 2005:66).
Islam kelak akan menjadi agama dengan jumlah penganut terbesar di dunia. Dijelaskan oleh Filosof Inggris, George Bernard Shaw (dalam Fatah & Sudarsono, 2005:67) bahwa “the future religion of the educated, cultural and enlighted people, will be Islam”. Huntington (2002) mengidentifikasi, jumlah penduduk beragama Islam sejak tahun 1900-an sampai 2000-an mengalami peningkatan yang sangat drastis dibanding dengan agama-agama besar lainnya, yaitu dari 12,4% penduduk dunia meningkat menjadi 19,2%. Di prediksi, tahun 2035 penganut agama Islam akan mencapai 31% penduduk dunia.
Dari kenyataan di atas, tidak dapat dipungkiri bahwa masa depan manusia akan di isi oleh orang-orang yang cinta pada kebaikan. Mereka adalah golongan kanan yang diberkahi Tuhan dan akan memenuhi surga di akhirat nanti. Dunia ini tidak akan kiamat dulu, sebelum orang-orang cinta kebaikan memenuhi sebagian besar penduduk bumi. Siapa para pecinta kebaikan itu? Dia adalah pemeluk agama Islam yang berpikir, membuktikan dan membenarkan kebenaran ayat-ayat Tuhan dengan logika sehingga hatinya haqul yakin. Sekarang Anda harus optimis! Demikian semoga Allah mengampuni kesalahan kita semua.
Salam sukses dengan logika Tuhan. Follow me @Logika_Tuhan.
No comments:
Post a Comment