Siapa yang tidak pernah menyalahkan orang lain? Pasti semua orang pernah melakukannya baik sengaja maupun tidak sengaja. Mungkin hal itu manusiawi dilakukan manusia. Tapi kalau Anda belajar logika dari ajaran agama (logika Tuhan), sebenarnya menyalahkan orang lain bertentangan dengan perintah Tuhan.
Mengapa logika agama melarang menyalahkan orang lain? Mereka yang hidupnya biasa menyalahkan orang lain, akan menunjukkan kualitas rendah sebagai manusia. Kebiasaan menyalahkan orang lain akan menutup pemahaman tentang siapa dirinya. Kekurangan yang ada dalam dirinya tidak akan dikenali. Ekstrimnya orang-orang yang senang menyalahkan orang lain akan menjadi manusia narsis. Narsisme adalah sikap berlebihan yang selalu memandang orang lain salah dan kebenaran ada pada dirinya. Jika manusia narsis ini berkuasa, maka dia akan menjadi pemimpin yang sangat berbahaya bagi kehidupan manusia di dunia. Itulah rasionalnya mengapa agama melarang keras menyalahkan orang lain.
Dalam kehidupan sehari-hari, coba perhatikan orang-orang yang suka menyalahkan orang lain. Dia tidak pernah bisa berubah dari kebiasaan buruknya. Kesalahan yang dilakukannya merasa bukan perbuatannya dan selalu melihat sebabnya dari orang lain. Biasanya orang-orang seperti ini, tidak akan pernah bisa diterima kehadirannya di masyarakat.
Sekarang dari mana asal logika, kalau ajaran agama melarang keras menyalahkan orang lain? Sumbernya harus kembali kepada Tuhan.
“Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat maka kejahatan itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua,... (Al-Isra:7).
Inilah hukum gravitasi manusia, seperti yang terjadi pada bumi. Hukum ini melandasi seluruh aktivitas kehidupan manusia di muka bumi. Dengan hukum ini, maka kita harus membaca bahwa setiap kejadian yang menimpa kita semuanya datang dari diri kita sendiri. Tidak ada perantara orang lain. Untuk itulah menyalahkan orang lain atas apa yang menimpa kita, menjadi bertentangan dengan hukum ini. Segala sesuatu yang menentang ketentuan Tuhan adalah haram.
Banyak sekali orang yang tidak paham dan sadar berlakunya hukum gravitasi manusia, dan asyik dengan menyalahkan orang lain. Padahal keburukan, kegagalan, rasa sakit, pengkhianatan, santet, bencana yang diterima, semua bersumber pada diri kita sendiri.
Setiap keburukan yang kita lakukan pasti berbalas. Lupa terhadap apa yang kita lakukan adalah faktor yang membuat kita merasa tidak bersalah dan tidak menyadari bahwa keburukan yang kita terima bersumber dari keburukan diri kita sendiri. Lupalah yang membuat kita bertanya, “mengapa saya menerima keburukan ini? Padahal saya sudah berbuat baik selama ini.”
Selain lupa, ada perbuatan buruk (dosa) yang tidak terasa kita lakukan. Contoh saja dalam ucapan yang kita keluarkan, kita tidak tahu bahwa diantara orang-orang yang mendengar ucapan kita, ada yang tersakiti, demikian juga dalam perbuatan. Kita tidak sadar dengan sampah yang kita buang ke sungai, bisa ikut andil menyebabkan banjir bagi orang-orang di hilir. Berapa banyak ucapan-ucapan yang menyakiti orang lain kita lontarkan, berapa banyak perbuatan-perbuatan buruk kita yang menyebabkan orang lain sengsara? Tidak terasa dan lupa kan? Itulah yang membuat kita tidak sadar bahwa segala keburukan adalah datang dari diri kita sendiri. Begitulah hukum yang telah ditetapkan Tuhan.
Jika sudah menjadi ketetapan Tuhan, tak ada yang bisa mengubahnya. Kecuali kita memahami, menyadari, dan menjadikannya petunjuk dalam kehidupan, agar selamat dunia dan akhirat. Itulah sedikit alasan mengapa menyalahkan orang lain hukumnya haram. Selanjutnya tinggal kita praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Insya Allah, jika kita konsisten hidup di atas petunjuk Tuhan, maka Tuhan berjanji akan mengantarkan kita pada kehidupan lebih sejahtera di dunia dan akhirat.
Salam sukses dengan logika Tuhan. Follow me logika_Tuhan
No comments:
Post a Comment