Kawan-kawan, saya buat tulisan ini agar kawan-kawan bisa memahami sedikit demi sedikit apa itu logika Tuhan. Sebab selama ini saya merasa sulit menjelaskan logika Tuhan kepada khalayak umum. Belum lagi ada orang-orang yang fobia terhadap kata logika. Termasuk lagi, ada yang tidak berkenan kata logika dikaitkan dengan Tuhan. Mungkin sebagian orang ada yang bilang bahwa saya pembual atau mau mengacaukan ajaran agama. Padahal tidak sedikit pun ada niat buruk seperti itu. Niat saya, membantu kawan-kawan agar bisa berkomunikasi dan merasa dekat dengan Tuhan.
Baik akan saya jelaskan,
satu logika bertentangan antara logika manusia pada umumnya dengan logika Tuhan
yang saya kembangkan. Dalam kasus kehidupan mungkin sudah biasa, “Manusia
biasanya memberi hadiah kepada orang-orang yang telah sukses meraih
cita-citanya”. Seorang anak mendapatkan hadiah karena menjadi juara kelas,
seorang manajer mendapatkan hadiah promosi jabatan karena bisa meningkatkan
produktivitas kerja karyawan, seorang tentara mendapat kenaikan pangkat karena
berhasil melaksanakan misi, seorang guru mendapat penghargaan karena berhasil
membimbing siswanya menjadi juara di tingkat internasional. Itulah
logika-logika berpikir manusia pada umumnya.
Dan inilah perbedaan
logika manusia pada umumnya dengan logika Tuhan yang penulis kembangkan dari
kitab suci Al-Qur’an. “KALAU MANUSIA
MEMBERI HADIAH KEPADA ORANG-ORANG SUKSES, SEBALIKNYA TUHAN MEMBERI HADIAH
KEPADA ORANG-ORANG GAGAL”.
Logika ini bisa kita pahami dari keterangan yang sudah sering kita baca setiap hari. Namun sedikit orang memahami karena bacaan-bacaan dari kitab suci kadang-kadang dibuat tidak ubahnya seperti mantra-mantra. Bacaan yang mengandung logika Tuhan itu adalah;
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada
kemudahan, sesungguhnya sesudah
kesulitan itu ada kemudahan”. (Alam Nasyrah:5-6).
Mari kita baca ayat di
atas dengan pola logika sebab akibat, maka; KESULITAN ADALAH PENYEBAB KEMUDAHAN. Kalau kita terjemahkan lagi dengan
sinonimnya, berarti PENDERITAAN ADALAH
PENYEBAB KESUKSESAN. Dapat juga berarti, KEGAGALAN
ADALAH PENYEBAB KESUKSESAN.
Dalam bahasa logis
lainnya adalah, Tuhan memberi kesuksesan, kebahagiaan, kepada orang-orang yang
hidupnya menderita dalam kegagalan. Arti penderitaan, kegagalan adalah kondisi
sulit, kekurangan, terhina, direndahkan,
karena konsisten dijelan Tuhan.
Orang-orang jujur
biasanya hidup terhina, kesulitan, direndahkan, diasingkan, dan kekurangan.
Selama orang itu konsisten dalam kejujuran, maka kesulitannya akan berbuah
hadiah kesuksesan, kelapangan, dan kesejahteraan dari Tuhan, baik di dunia
maupun akhirat.
Sebaliknya orang-orang
yang hidup dari uang korupsi, dia juga akan mendapatkan penderitaan, seperti
menjadi tersangka, divonis hukuman penjara, dan hartanya disita. Selama dalam
penderitaannya dia bisa mengakui kesalahan dan kembali kepada jalan Tuhan, dia
akan merasakan bahwa Tuhan akan memberikan kesejahteraan hidup yang lebih baik
dari sekedar hidup dengan uang hasil korupsi.
Setiap penderitaan,
atau kegagalan sebenarnya akan berbuah hadiah dari Tuhan. Namun sebaik-baiknya
hadiah yang dirasakan seseorang adalah hadiah yang dia dapatkan karena
penderitaan, dan kegagalan-kegagalan yang dia alami dalam rangka mempertahakan
hidup konsisten di jalan Tuhan.
Lalu apakah salah jika
manusia memberi hadiah kepada orang-orang sukses? Bisa ya, bisa tidak? Salah
jika memberi hadiah kepada orang-orang sukses tanpa menderita. Benar, jika
manusia memberi hadiah kepada orang-orang sukses, bukan karena suksesnya tapi menghargai
perjuangan, penderitaan, dia dalam meraih kesuksesannya.
Yang ingin saya
tegaskan di sini adalah jangan takut menderita! Jangan bersedih karena
menderita, tapi beranilah menderita, dan optimislah karena menderita, sebab
Tuhan menjanjikan hadiah bagi mereka yang menderita.
Demikian kawan-kawan,
kalau ada kekurangan bisa berdiskusi lebih lanjut. Di akun saya @logika_Tuhan.
Salam sukses dengan logika Tuhan.
ReplyDelete"Can you provide an example of a situation where God bestows gifts upon those who have experienced failure?" Greeting : Telkom University
You can find that there is not a single successful person without failure
ReplyDeleteYou can find that there is not a single successful person without failure
ReplyDelete