Tiga belas tahun saya hidup di
daerah selatan Jawa Barat. Terus terang awalnya miris, karena wilayah selatan
Jawa Barat dikenal dengan dunia mistisnya. Cerita-cerita mistis diberitakan
dari mulut ke mulut membuat hati kecut. Karena banyak diceritakan dan dibenarkan
orang-orang, cerita-cerita mistis itu seperti kenyataan.
Masih membekas dalam ingatan,
ketika saya pertama kali datang ke wilayah selatan Jawa Barat, di sana sedang
terjadi isu pembunuhan dukun santet. Mereka yang diisukan dukun santet diarak
dan diusir warga, bahkan sampai menjadi korban penganiayaan. Suasana sangat
mencekam, seperti hidup di zaman jahiliyah saja.
Benarkah santet itu ada? Saya
percaya tapi tidak yakin. Kenapa percaya? Karena Tuhan menciptakan yang ghaib
dan yang nyata. Kenapa tidak yakin? Hal-hal seperti itu tidak perlu kita ladeni
sampai mempengaruhi perbuatan atau tindak-tanduk kita. Hal ghaib yang perlu
kita percayai dan kita yakini harus punya dasar yang jelas, dan bersumber langsung
dari Tuhan melalui kitab suci. Hal-hal ghaib yang berdasarkan pada cerita
masyarakat dari mulut ke mulut, tidak memiliki kebenaran yang meyakinkan, dan hal
itu termasuk pada kategori prasangka. Sedangkan sebagian besar prasangka adalah
salah.
Lalu perlukah kita takut
disantet? Tidak perlu. Ini perintah dari Tuhan agar kita jangan takut santet.
Bacalah ini kepastian (hukum) dari Tuhan mu yang tidak akan mengalami perubahan
sejak zaman Nabi Adam as.
“...Rencana yang jahat itu tidak
akan menimpa selain orang yang merencanakannya sendiri...” (QS. Faathir:43)
Mengapa rencana jahat akan
kembali pada perencananya? Dalam hidup manusia berlaku gravitasi, seperti yang
terjadi pada bumi. Benda-benda yang dilempar ke atas akan jatuh kembali ke bumi
karena ada gaya tarik (gravitasi) bumi.
Apa manusia punya gaya tarik
(gravitasi) seperti bumi? Tanya saja guru Fisika, setiap benda yang ber massa
pasti punya gaya tarik (gravitasi), termasuk manusia. Apa ada keterangannya
dalam wahyu Tuhan? Ini bacalah atas nama Tuhan mu...
“Jika kamu berbuat baik (berarti)
kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat maka
kejahatan itu bagi dirimu sendiri,... (QS. Al Israa:7).
Dari dua firman Tuhan di atas
jelas sekali. Kalau ada manusia merencanakan jahat kepada orang lain, sudah pasti kejahatan
itu akan kembali kepada perencananya. Mengapa? Karena manusia bertanggung jawab
sendiri-sendiri atas apa yang dilakukannya. Itulah ketetapan pasti dari Tuhan mu.
Masih takut disantet? Tidak
layau..........
Jadi
apa rumusnya supaya tidak terkena santet atau rencana jahat orang lain?
Bismillah...berbuat baiklah selalu dalam hidup Anda (banyakin sedekah), maka
yang akan anda dapatkan adalah kebaikan, keberkahan bukan santet (rencana
jahat) orang lain. Kata Gus Dur (Alm), “Gitu aja repot....”. Salam sukses dengan
logika Tuhan.
No comments:
Post a Comment