Thursday, March 6, 2025

ISRAEL DAN AMAERIKA LANGGAR PERJANJIAN

Oleh: Muhammad Plato

Al Quran adalah kabar gembira bagi orang-orang beriman, dan kabar buruk bagi orang-orang yang berprilaku buruk. Tidak ada satu manusia pun yang tidak mengenal Tuhan Maha Kuasa, kecuali mereka mendustainya.

Allah menciptakan alam semesta dengan logika sebab akibat. Allah menentukan segala kejadian dengan ketentuan logika sebab akibat Nya, bukan sebab akibat yang disangkakan manusia. Orang-orang yang diberi petunjuk mengikuti sebab akibat atas petunjuk Allah.  

Di dalam Al Quran diberitakan ada sekelompok manusia yang berprilaku buruk. Mereka melakukan kesepakatan jahat untuk mengusir dan membunuh sekelompok manusia. 

"Dan, ketika Kami mengambil janji dari kamu (yaitu): kamu tidak akan menumpahkan darahmu, dan kamu tidak akan mengusir dirimu dari kampung halamanmu, kemudian kamu berikrar sedang kamu mempersaksikannya."  (Al Baqarah, 2:84)

"Kemudian kamu membunuh dirimu dan mengusir segolongan daripada kamu dari kampung halamannya, kamu bantu membantu terhadap mereka dengan membuat dosa dan permusuhan; tetapi jika mereka datang kepadamu sebagai tawanan, kamu tebus mereka, padahal mengusir mereka itu terlarang bagimu. Apakah kamu beriman kepada sebahagian Al Kitab dan ingkar terhadap sebahagian yang lain? Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian dari padamu, melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat." (Al Baqarah, 2:85)

"Itulah orang-orang yang membeli kehidupan dunia dengan akhirat, maka tidak akan diringankan siksa mereka dan mereka tidak akan ditolong." (Al Baqarah, 2:86)

Drama kisah manusia di dalam Al Quran, tidak sedang menyudutkan kelompok atau negara mana pun. Kelompok atau bangsa yang dihakimi Allah dalam kisah di atas adalah mereka yang melakukan pembunuhan dan pengusiran dan membuat permusuhan. 

Baru-baru ini dunia menyaksikan, reruntuhan dan kuburan masal menjadi saksi ada sekelompok manusia bahu membahu melakukan pembunuhan masal dan pengusiran. Israel dan Amerika Serikat melakukan apa yang telah di larang Allah. Mereka melanggar penjanjian dengan Allah.  

Kita akan menyaksikan bagaimana akibat melanggar perjanjian dengan Allah. Kata Allah tidak ada balasan bagi orang-orang yang melanggar perjanjian dengan Allah yaitu kenistaan dalam kehidupan dunia, dan di akhirat siksa berat menanti. 

Di dalam perjanjian, Allah mengingatkan ketika kamu membunuh sebagian yang lain dengan keji kamu sedang membunuh diri mu sendiri, dan ketika kamu mengusir segolongan yang lain dengan permusuhan, kamu sedang mengusir diri mu sendiri. 

Sesungguhnya Allah tidak pernah ingkar janji, setiap perbuatan yang kita lakukan Allah tidak pernah luput dari mencatatnya. Setiap perbuatan akan diperhitungkan dan dipertanggunjawabkan dengan Adil. 

Allah menetapkan hukum kebaikan akan dibalas dengan kebaikan dan kejahatan akan dibalas seimbang sesuai dengan apa yang dilakukan. Israel dan Amerika Serikat cepat atau lambat akan mendapat balasan dari apa yang mereka kerjakan. 

Hukum yang ditetapkan Allah tidak dibatasi ruang dan waktu. Kisah sejarah akan terus berulang, dan kita menyaksikan kisah Fir'aun, kejahatan orang Yahudi berulang, untuk jadi pelajaran bagi seluruh umat manusia.***  


Sunday, March 2, 2025

HAPUS KEBURUKAN DENGAN KEBAIKAN

Oleh: Muhammad Plato

Manusia selalu punya niat menutupi keburukan dengan kebaikan. Tidak ada satu manusia pun yang ingin diketahui keburukannya oleh orang lain. Orang-orang baik adalah yang ditutupi keburukannya. 

Manusia terdiri dari tiga unsur yaitu adam, iblis, dan malaikat. Adam adalah akal, iblis adalah nafsu buruk dan malaikat adalah nafsu baik. Akal fungsinya berpikir. Nafsu buruk dan nafsu baik ada dalam fungsi hati manusia. Dorongan berbuat baik dan buruk manusia dikendalikan oleh hati. 

Jiwa adalah pengetahuan yang diilhamkan Allah ke dalam akal dan hati manusia.  "maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu kefasikan dan ketakwaannya," (Alam Nasyarah, 91:8). Akal memiliki kemampuan memilih dan menciptakan pengetahuan-pengetahuan baik. 

"sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya." (Alam Nasyrah, 91:9-10).

Akal yang baik adalah yang mengikuti dorongan hati untuk berprasangka baik. Prasangka baik disangkakan kepada Allah, maka segala sesuatu yang terjadi adalah rencana-rencana baik Allah. 

Ketawakalan adalah sikap kehati-hatian dalam rangka menjaga parasangka baik kepada Allah. Prasangka baik kepada Allah akan dibalas kebaikan oleh Allah. 

Kesabaran manusia merupakan cara manusia dalam rangka menantikan prasangka-prasangka baik kepada Allah yang akan dibalas dengan kebaikan. 

Hidup manusia sangat tergantung pada perbuatan-perbuatan yang dilakukannya. Perbuatan baik akan dibalas dengan kebaikan, dan perbuatan buruk akan dibalas dengan keburukan. 

Perjuangan manusia tanpa akhir adalah mengendalikan akal dan pikiran tetap berada di jalan yang baik. Sekalipun manusia akan selalu terjerumus pada jalan yang buruk. 

Mizan adalah neraca keseimbangan yang akan jadi penentu akhir hidup manusia. Ketika manusia berhasil menjaga neraca kebaikannya lebih berat maka dia termasuk manusia beruntung. Sebaliknya jika neraca kebaikannya lebih sedikit maka dia termasuk orang-orang yang rugi.

Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan) nya, maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan. Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan) nya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. (Al Qaari'ah, 101:6-9).

Untuk menjaga neraca keseimbangan berada di berat pada kebaikan, Allah menganjurkan pada manusia hapus keburukan dengan berbuat baik. Shalat adalah pengingat bahwa hukum-hukum yang ditetapkan Allah berlaku pasti.

"Dan dirikanlah shalat itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat." (Huud, 11:114)

Pertarungan sengit manusia terjadi dalam jiwa manusia. Setiap hari jiwa manusia bertarung apakah mengambul keputusan baik atau buruk. Orang-orang yang banyak mengingat Allah, dialah yang akan mendapat keberuntungan.***

Sunday, February 2, 2025

SOPAN SANTUN ADALAH KEMUNAFIKAN

Oleh: Muhamad Plato

Sopan santun adalah kemunafikan. Sopan santun lebih banyak digunakan untuk menutupi diri sendiri agar tidak disangka orang jahat. Sopan santun banyak digunakan orang untuk tujuan kepentingan pribadi, kamuflase, pura-pura, lari dari tanggung jawab, lepas dari masalah. Prilaku munafik digambarkan sebagai sifat-sifat egositik yang dominan atau individualistik pada diri seseorang.

Potensi kemunafikan ada dalam setiap diri seseorang dan ada dalam setiap penganut agama. Hakikat kemunafikan yang sering dilakukan adalah kemunafikan kepada Tuhan yang ditampilkan dalam bahasa sopan santun, argumen ilmiah, dan penampilan.

"Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian", padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman." (Al Baqarah, 2:8). Inilah gambaran dari Al Quran, bahwa kemunafikan dikemas oleh mereka dalam bahasa sopan santun. 

"Dan apabila dikatakan kepada mereka: Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, mereka menjawab: "Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan." (Al Baqarah, 2:11). Orang munafik bersembunyi dibalik bahasa sopan santun. 

Ajaran Islam di dalam Al Quran, hampir dipastikan 100% tujuan utama untuk pendidikan karakter. Maka ada hadis mengabarkan karakter Nabi Muhammad sebagai Al Quran berjalan. 

Al Quran adalah petunjuk bagi manusia agar tidak jadi orang-orang munfafik. Di dalam Al Quran dijelaskan, orang-orang munafik digambarkan sebagai orang-orang yang mengaku berprilaku baik dengan argumen-argumen yang baik. 

Dalam dunia politik praktis, orang-orang yang tidak berpendidikan politik menggunakan sopan santun sebagai cara membangun citra diri. Sopan santun digunakan untuk menutupi kekurangan pada dirinya. Sopan santun digunakan untuk menutup kesalahan-kesalahan yang dilakukannya. Sopan santun digunakan untuk meraih penghargaan.

Sopan santun yang baik dilakukan oleh orang-orang beriman. Sopan santun orang beriman bertujuan mewujudkan kebaikan untuk kehidupan orang banyak. Sopan santun orang beriman dinarasikan dengan niat baik untuk kepentingan orang banyak.

Sopan santun orang beriman dinarasikan untuk menciptakan perdamaian dan kesejahteraan masyarakat. Pendidik adalah orang beriman yang punya sopan santun dalam bernarasi. Sopan santun dinarasikan dengan fakta dan data untuk mengajarkan pengetahuan demi menemukan kebijaksanaan-kebijaksanaan dalam hidup.***  


Saturday, February 1, 2025

TRANSFORMASI DAN TEKNOLOGI DALAM PERISTIWA ISRA MI'RAJ

Oleh: Muhammad Plato

Ada khas peringatan Isra Mi'raj era presiden Prabowo Subianto, yaitu Ilham Akbar Habibie tampil menarasikan peristiwa Isra Mi'raj dari sudut pandang sains. Jika ilmuwan, ulama, guru, dosen, ustad, cerdas, seharusnya bisa menangkap apa pesan dari pemerintah pada para ilmuwan dan ulama. 

Narasi Ilham Akbar Habibie membawa pesan pemerintah bahwa umat beragama jangan stagnan memahami agama sebatas ritual dan seremonial. Tampilnya Ilham Akbar Habibie adalah kode umat Islam ketingalan, selalu ribut berbeda pendapat dalam hal-hal ritual yang tidak secara langsung menyelesaikan masalah sosial.

Secara pribadi saya mengakui bahwa umat beragama sangat tertinggal sekali dalam berbagai hal. Pola pikir, karakter, ilmu pengetahuan, teknologi, kita akui umat beragama sangat tertinggal. Isra Mi'raj hendaknya menjadi momen kabangkitan umat Islam dalam mengembangkan sain dan teknologi.

Perisitwa Isra Mi'raj jika kita baca dari sudut pandang sains, mengandung pesan-pesan mendalam tentang keharusan umat beragama untuk selalu melakukan transformasi dalam kehidupan bermasyarakat. Transformasi yang harus dilakukan adalah menyederhanakan ritual dan mengembangkan kehidupan yang lebih cerdas dan sejahtera. 

Agama tidak lagi sebatas narasi tentang kewajiban-kewajiban manusia mengabdi kepada Tuhan melalui ritual. Agama adalah solusi, petunjuk, pedoman, hidup dari Tuhan agar hidup manusia sejahtera di dunia dan akhirat. Ritual-ritual agama diambil ajaran yang sesuai tuntutan Nabi Muhammad, tidak diada-adakan yang pada akhirnya jadi pemborosan dan tidak produktif.

Shalat, puasa, adalah ritual ajaran agama Islam yang sederhana sesuai tuntunan Nabi Muhammad. Di luar itu, ritual-ritual keagamaan tidak penting dilakukan. Ajaran ibadah amaliah yang perlu dikembangkan adalah sedekah. Umat beragama didongkrak harus produktif melalui konsep ahli sedekah.

Konsep sedekah menaungi seluruh kehidupan termasuk dalam pemikiran, prilaku, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Peristiwa Isra Mi'raj pada saat itu diluar kemampuan rasio manusia, tetapi melalui perkembangan teknologi, persitiwa Isra Mi'raj adalah peristiwa tranformasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang harus dikembangkan oleh umat beragama. 

Banyak pesan-pesan ilmu pengetahuan yang dapat digali dari kisah para nabi, tongkat menjadi ular, tongkat membelah laut, bahasa burung, bahasa semut, obat penyakit, kendaraan supercepat, pesawat luar angkasa, piring terbang, dan lain-lain. Jika pesan-pesan ini berhasil ditangkap oleh umat beragama, setiap peristiwa Isra Mi'raj kita akan mengemukakan lompatan-lompatan ilmu pengetahuan yang telah berhasil dikembangkan oleh umat beragama.

Prof. Bagus Muljadi mengatakan peneliti Amerika berhasil menemukan sumber geothermal dari mitos orang Yogyakarta melalui informasi dari para spiritualis, mengapa tidak kita jadikan objek penelitian ilmiah dari kejadian-kejadian yang ada dalam sumber ajaran agama. Prof Fahmi Basya telah memulainya dengan mengembangkan konstruksi piring terbang bersumber dari Al Quran. Sayang sekali ilmuwan dan ulama kita, tidak memahami Isra Mi'raj sebagai peristiwa transformasi umat beragama.?***   

Thursday, January 30, 2025

MENELITI LOGIKA KUMAILA

Oleh: Muhammad Plato

Kumaila adalah sosok kontroversi menurut pandangan saya. Statusnya sebagai penghafal Al Quran, dengan pandangan-pandangan yang cukup kontroversi tentang Al Quran, perlu kita teliti bagaimana sebenarnya pola pikir yang dia miliki.

Berdasarkan penelusuran di internet, Kumaila Hakimah adalah putri dari Prof. Achmad Mubarok, seorang alumni Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Prof Mubarok adalah guru besar pertama di bidang psikologi Islam. 

Dalam sebuah podcast Kumaila mengakui bahwa apa yang dikemukakan sebatas pandangan pribadi apa yang dia pahami tentang agama, dan tidak bermaksud mengubah pandangan orang tentang agama. Namun hemat saya, meskipun apa yang dikemukakan bersifat pribadi karena dikonsumsi publik, pemikirannya akan berdampak pada publik.

Dengan posisi Kumaila sebagai penghafal Al Quran 30 Juz, tentu ini menjadi sihir bagi masyarakat untuk mengamini pendapat-pendapat pribadinya tentang agama. Ketika Kumaila berpendapat bahwa shalat kurang berdampak pada moralitas kehidupan masyarakat, saya berkomentar bahwa shalat perlu dibahas secara konsep. 

Jika konsep shalat hanya dibaca sebagai kegiatan ritual yang ditentukan waktu-waktunya, dapat dipahami shalat hanya sebatas kegiatan ritual tanpa berdampak pada moral dan sosial. Untuk itu saya menyarankan untuk membahas shalat dari konsep terutama yang bersumber dari Al Quran.

Saya menyimak, meskipun Kumaila seorang penghafal Al Quran 30 Juz, beliau belum menjadikan Al Quran sebagai sumber ilmu. Pandangan-pandangan Kumaila terhadap agama lebih banyak menggunakan pendekatan-pendekatan materialis.

Kitab (Al Qur'an) ini tidak ada keraguan di dalamnya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa, (Al Baqarah, 2:2).

Hemat saya, jika Al Quran dikatakan sebagai petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa, petunjuk dalam hal apa saja? Saya berpendapat termasuk petunjuk dalam berpikir. Dalam tulisan saya terdahulu https://www.logika-tuhan.com/2016/05/rasionalitas-generasi-ke-tiga.html, saya sudah membagi ada tiga rasionalitas. 

Pertama, rasionalitas empiris. Pandangan-pandangan seseorang yang menggunakan rasional empiris akan cenderung pada argumen-argumen yang berdasar fakta empiris (materialis). Pandangan materialis menafikan kebenaran-kebenaran dari sumber wahyu. 

Kedua, rasio rasionalitas (nalar). Pembenaran rasionalitas nalar tidak memerlukan kebenaran empiris. Di dalamnya termasuk pandangan-pandangan mistis, dan imajinasi, namun pandangan ini tidak mengakui kebenaran sumber wahyu. Pandangan rasionalis masih bisa berdamai dengan pandangan empiris.

Ketiga, rasionalitas religius. Pandangan-pandangan seseorang menggunakan sumber pengetahuan dari Tuhan yaitu wahyu. Wahyu dari Tuhan yang mencakup pengetahuan empiris, rasio, dan mistis. Pandangan rasionalitas religius kadang ditentang oleh rasionalitas empiris dan rasio, karena pandangan-pandangan orang yang dikata religius lebih banyak mengungkap hal-hal mistis. 

Hingga saat ini, umat Islam dengan jumlah penganut kurang lebih 2 Miliar dari 8 Miliar manusia di dunia, umat Islam belum mempunyai metode berpikir yang bersumber pada ajaran Islam. Hemat saya, umat Islam harus punya metode berpikir sendiri agar pemikirannya bisa mempengaruhi dunia.

Ketika Kumaila mengemukakan tidak ada agama yang rasional, beliau menggunakan argumen materialis dengan dia memposisikan pandangan semua manusia terhadap agama secara subyektif. Bagi orang Islam agama Islamlah yang rasional, demikian juga akan terjadi dari pengakuan umat agama lain. Itulah pandangan yang menempatkan materi sebagai subjek. 

Kumaila adalah tantangan bagi umat beragama agar dapat mengembangkan cara berpikir yang dapat mengungkapkan semua pemikiran yang ada. Rasionalitas religius yang bersumber pada kitab suci sebenarnya bisa menjelaskan semua pemikiran. 

Rasionalitas religius mencoba menjadikan wahyu Al Quran sebagai cara pandang terhadap suatu persoalan. Ini sesuai perintah Allah, “Bacalah atas nama Tuhanmu Yang menciptakan”, (Al 'Alaq, 96:1). Ini adalah perintah kepada orang-orang yang beriman pada Al Quran sebagai wahyu dari Allah, untuk menjadikan Al Quran sebagai sudut pandang terhadap berbagai kejadian di muka bumi.

Dengan latar belakang Kumaila cantik, anak profesor, sejak di sekolah juara olimpiade, kuliah di jurusan tafsir Al Quran, tetap saja kita harus berakal sehat dan tidak tersihir oleh materi tampilan. Kita harus tetap menjadi manusia pembelajar sepanjang hayat dan harus terus membuka wawasan keilmuan sampai berakhir diliang lahat.*** 


Wednesday, January 29, 2025

KELEMAHAN PENDIDIKAN PESANTREN

Oleh: Muhammad Plato

Kegagalan pendidikan pesantren adalah tidak menghasilkan ulama-ulama terbaik di zamannya. Doktrin guru kepada para santri terlalu kuat, hingga mengunci kemampuan berpikir para santri. Narasi guru sebagai orang paling berilmu, penghormatannya menjadi terlalu berlebihan sehingga menghilangkan sisi kemanusiaan dari sang guru. 

Kadang posisi guru di pesantren seperti pendeta. Guru menjadi orang yang harus didengar, dipatuhi, pemikiran, ucapan, dan tindakannya. Superioritas guru di pesantren kadang membuat akal para santri tidak berkembang, hanya membebek, dan keberaniannya hanya mengandalkan emosi. 

Tidak aneh jika kita sering menyaksikan sikap-sikap emosional santri ketika membela gurunya. Kemampuan santri mengendalikan emosi rendah karena akal kurang bekerja. Olah pikirnya kurang terlatih, karena harus mendengar satu narasi dari gurunya.

Kita juga sering melihat tindak-tanduk santri yang tidak masuk akal ketika memperlakukan gurunya. Jalan bebek ketika ketemu guru, mencium tangan bolak balik, dan memperlakukan guru sebagai orang suci yang tidak pernah salah.

Kondisi inilah yang membuat para santri rentan terhadap penyimpangan-penyimpangan yang terjadi di pesantren. Sebagai contoh, pimpinan ponpes cabuli puluhan santri (detikcom, 8/08/24). Pimpinan ponpes cabuli santriwati hingga hamil dan aborsi (tempo, 2/12/24). 

Ilmu yang diajarkan di pesantren bersifat turun-temurun, sehingga para santri kurang adaftif dengan perubahan zaman. Pendidikan pesantren terlalu kuat memegang madzab pemikiran sehingga memunculkan sikap curiga dan benci kepada pemikiran lain.

Bisa dipahami di dalam pendidikan agama ada hal-hal yang tidak berubah dari dulu hingga sekarang, yaitu ayat suci Al Quran. Namun pemikiran para ulama mengalami perkembangan. Ulama-ulama terdahulu mengembangkan pemikiran-pemikirannya untuk mempertahankan keyakinan dan keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa, agar tetap eksis dalam perubahan zaman.

Pendidikan pesantren kadang lebih terlihat ekslusif, sehingga menimbulkan sikap-sikap percaya diri santri berlebih. Hasilnya kadang mereka sering melihat orang lain tidak berilmu, dan tidak pantas ketika membahas agama dari sudut pandang lain, karena dirinya merasa lebih berhak.

Dalam pendidikan pesantren kultus kepada guru harus dikembalikan pada hal wajar. Guru adalah manusia biasa yang bisa salah, sehingga antara guru dan santri bisa saling belajar. Pesantren harus melatih santri-santri menjadi manusia-manusia bertauhid dan tetap kritis dalam menyikapi perubahan zaman.

Kita berharap dari pesantren lahir pemikir-pemikir hebat yang bisa mengimbangi perubahan zaman dengan tetap beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pendidikan pesantren adalah aset masyarakat dunia dalam menjaga akal manusia di dunia tetap sehat.***

Tuesday, January 28, 2025

TAFSIR KONTEKSTUAL TENTANG PEMIMPIN

Oleh: Muhammad Plato

Di era informasi, kita semakin sadar bahwa kita hanya sedikit tahu tentang dunia ini. Bagi orang-orang yang ingin terus belajar, selalu muncul kepenasaran untuk mencari tahu lebih dalam tentang sesuatu. Salah satunya saya ingin lebih tahu lebih dalam tentang kandungan makna dibalik ayat Al Quran. 

Ada infromasi dalam Al Quran, bahwa Al Quran tidak akan pernah habis memberikan inspirasi kepada siapa saja yang ingin menggali lebih dalam tentang makna-makna dibalik ayat Al Quran.

Katakanlah: "Kalau sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu. (Al Kahfi, 18:109).

Jika kita berpedoman pada data Al Quran ini, jadi masih banyak makna yang belum terungkap di dalam Al Quran. Budaya riset semestinya dimiliki oleh orang yang beriman pada Al Quran. Untuk itu, saya memanfaatkan kecerdasan teknologi informasi saat ini untuk melakukan riset, untuk menggali makna-makna yang terkandung dalam kata, kalimat, paragraf, dalam Al Quran.

Saya mulai dari kepenasaran yang ada dalam hati dan pikiran. Sebelumnya saya sudah menulis perihal tentang ilmu dasar dalam menafsir. Saya sampaikan sangat sederhana sekali. Ilmu dasar dari menafsir adalah "niat baik atas nama Tuhan". Para ulama, filsuf, ilmuwan, saya yakini mereka semua setuju. 

Ulama, cendekiawan muslim, saya yakin sepakat, niat baik atas nama Tuhan adalah dasar dari segala tindakan-tindakan manusia yang pada akhirnya akan mendapat kebaikan dari Tuhan.

Surat Al Falaq terdiri dari lima ayat. Untuk memahami ayat ini, saya mencari tahu dari arti kata dasar. Kata "falaq" sering diterjemahkan dengan kata "subuh". Berdasarkan arti dari kata dasarnya Fa-la-qa artinya memecah atau membelah. 

Bi Rabb pada umumnya diterjemahkan dengan Tuhan. Asal katanya "bi rabb" yang artinya pemelihara, pengatur, atau pemimpin. Sekarang kita lihat terjemah pada umumnya dari surat Al Falaq ayat pertama.

"Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh, (1)

Menurut pendapat saya, agar kita bisa memahami surat Al Falaq lebih kontekstual dan bisa dipahami dalam kehidupan sehari-hari, saya berangkat dari arti kata dasar yang terkandung. Saya memberi makna surat Al Falaq ayat 1 sebagai berikut:

"Katakanlah: "Aku belindung kepada Tuhan, dari pemimpin-pemimpin pemecah belah". (1*).

Penafsiran ini tidak keluar dari konteks ketauhidan, karena kita tetap minta perlindungan kepada Tuhan. Faktanya dari dulu hingga sekarang, kejahatan-kejahatan yang berbahaya itu datang salah satunya dari para pemimpin pemecah belah, dicontohkan seperti dalam kisah Fir'aun.

Kemudian kita saksikan saat ini, hancur leburnya sebuah negara, dan jatuh korban hingga ribuan anak-anak, perempuan, orang tua, adalah akibat kejahatan para pemimpin. Doa dalam surat Al Falaq layak dibacakan untuk jadi peringatan bahwa para pemimpin harus jadi pemelihara, pengatur, kehidupan damai dan sejahtera untuk umat manusia.

Pada ayat kedua, sering kita dapati terjemahan sebagai berikut:

"dari kejahatan makhluk-Nya, (2)

Terjemahan ini menurut pendapat saya terlalu abstrak dipahami karena kata terjemah "makhluk-Nya", menjadi sangat abstrak jumlahnya banyak dan kurang fokus, berlindung kepada Tuhan dari makhluk apa, dan apa sebenarnya yang harus diwaspadai.  Saya memberi makna pada ayat kedua sebagai berikut:

"dari kejahatan dan keburukan yang diciptakannya. (2)

Jadi kalau kita baca dari ayat 1 hingga ayat 2, artinya menjadi lebih bermakna, "Katakanlah, saya belindung kepada Tuhan dari pemimpin pemecah belah, dari kejahatan dan keburukan yang diciptakannya,". Pemimpin dapat menciptakan kejahatan dan keburukan.

Para pemimpin adalah para pengambil kebijakan di dunia, yang berasal dari tangannyalah penyebab keburukan dan kebaikan bisa terjadi. Maka, keberadaan pemimpin sangat penting, dan memilih, menyeleksi, memverifikasi, calon pemimpin lebih penting lagi. 

Ciri dari pemimpin punya niat baik adalah pemimpin yang selalu mengajak untuk bersatu, hidup damai, daalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Pemimpin-pemimpin ini dapat diidentifikasi dari ucapan dan tindakannya. 

Saya tidak menyalahkan terjemahan yang selama ini sudah kita sering baca. Saya tidak punya kapasitas membenarkan dan menyalahkan. Apa yang saya kemukakan hanya penafsiran dan tidak menjadi absolut benar. Diterima atau ditolak pendapat ini, terletak pada keputusan pribadi masing-masing, kelak semua orang akan diadili berdasarkan keputusan-keputusan yang pernah diambilnya selama di dunia.

Jika kemungkinan pendapat saya bisa berdampak buruk saya sarankan jangan diambil, sebalik jika pendapat saya bisa menambah pemahaman dan ke depan bisa hidup lebih baik, silahkan ambil. Pada akhirnya segala keputusan yang diadili kelak tergantung niat-niatnya. Saya menjaga selalu berniat baik dan supaya membawa dampak baik bagi kehidupan manusia.***

Tuesday, January 14, 2025

LOGIKA TUHAN BENCANA LOS ANGGELES

Oleh: Muhammad Plato.

Apa sebab terjadinya bencana di Los Anggeles Amerika Serikat? Jawaban umumnya merujuk pada gejala alam. Di surat kabar Media Indonesia dijelaskan beberapa sebab terjadinya bencana. 

Pertama karena kekeringan ekstrim. Kondisi ini membuat tanaman, pohon, menjadi kering. Kedua, Angin Santa Ana yaitu angin yang bertiup kecang dari daratan menuju pantai California Selatan mempercepat penyebaran api. Ketiga, perubahan iklim ikut mendukung terjadinya bencana. Kemarau panjang, suhu tinggi, sangat mendukung terjadinya bencana kebakaran.

Jawaban mengapa terjadi bencana kebakaran di Los Anggeles, narasinya berhenti sampai di gejala alam dan bencana. Lalu apa yang harus kita lakukan? apakah kita harus membuat dingin suhu bumi? bagaimana caranya? Menanam hutan kembali? Siapa yang menanam?

Photo Udara Los Anggeles (Sumber CNBC Indonesia, Sabtu, 11/1/2025)

Kejadian-kejadian di muka bumi ini adalah pelajaran untuk manusia. Apakah cukup puas dengan jawaban bahwa ini hanya gejala alam karena perubahan iklim? Narasi kitab suci perlu kita sampaikan pada umat manusia.

Di dalam kitab sucinya, orang kristen mempercayai hukum tabur tuai. Dalam Al Quran, banyak diberitakan, setiap perbuatan baik akan menghasilkan kebaikan dan setiap perbuatan buruk akan menghasilkan keburukan. Di dalam agama Hindu ada hukum karma. Para ilmuwan mengatakan sebagai hukum tarik menarik. Ketiga hukum yang dijelaskan dalam ajara agama dan sains konteknya sama seperti dijelaskan dalam Al Quran.

"Barang siapa yang datang dengan (membawa) kebaikan, maka baginya (pahala) yang lebih baik daripada kebaikannya itu; dan barang siapa yang datang dengan (membawa) kejahatan, maka tidaklah diberi pembalasan kepada orang-orang yang telah mengerjakan kejahatan itu, melainkan (seimbang) dengan apa yang dahulu mereka kerjakan." (Al Qashshas, 28:84).

Jika kita perhatikan apa yang dilakukan para pemimpin Amerika Serikat terhadap rakyat Palestina? Pembantaian telah dilakukan sejak 7 Oktober 2023 hingga sekarang belum berakhir. Mereka tidak lagi berprikemanusiaan, anak-anak, perempuan hamil, orang tua, mereka bunuh menggunakan senjata mematikan. Rumah sakit, tempat ibadah, fasilitas umum, jalan-jalan, mereka hancurkan. 

Berita kekejaman ini tersebar luas di seluruh dunia. Ini zaman teknologi informasi. Kekejaman Amerika Serikat terhadap rakyat Palestina disaksikan anak-anak, remaja, dan orang tua. Ini fakta bukan cerita fiksi yang dibuat-buat untuk film. 

Hukum tabur tuai, hukum karma, kebalasan dibalas kejahatan, kebaikan dibalas kebaikan, bukan hanya terjadi dalam skala negara, kita bisa membuktikan dalam skala kecil kehidupan pribadi kita. Anda bisa lakukan perbuatan buruk konsisten bertahun-tahun, lalu apa yang akan terjadi pada anda? Jika anda merasa menjadi orang sukses dan terpandang dari perbuatan buruk anda, itu hanya prasangka anda yang sementara.

Saya hanya ingin mengingatkan para pemimpin Amerika Serikat, kebijakan-kebijakan buruk yang bertujuan merusak tatanan kehidupan manusia di muka bumi, akan berdampak buruk pada negara mu sendiri. Jika kejadian di Los Angeles tidak membuat pemimpin Amerika Serikat berpikir reflektif, ada hukuman kedua, sampai suatu bangsa menuju kebinasaan.

Apakah mereka tidak memperhatikan berapa banyaknya generasi-generasi yang telah Kami binasakan sebelum mereka, padahal (generasi itu), telah Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi, yaitu keteguhan yang belum pernah Kami berikan kepadamu, dan Kami curahkan hujan yang lebat atas mereka dan Kami jadikan sungai-sungai mengalir di bawah mereka, kemudian Kami binasakan mereka karena dosa mereka sendiri, dan kami ciptakan sesudah mereka generasi yang lain. (Al An'aam, 6:6).

Allah tidak kejam, Allah tidak menghinakan orang, Allah tidak menghukum orang. Manusia menerima setiap apa yang dikerjakannya, Allah sudah menetapkan dan pemilik hukum dalam kehidupan. Manusia telah dianugerahi akal oleh Allah dan Allah memerintahkan untuk menggunakannya.***


 


Sunday, December 29, 2024

TAKDIR TUHAN UNTUK EROPA DAN AMERIKA

Oleh: Muhammad Plato

Jerman menghadapi tekanan ekonomi akibat krisis gas. Negara-negara Eropa ternyata sangat tergantung pada gas dari Rusia. Perang Rusia dengan Ukraina masih terus berlangsung, karena Ukraina mendapat dukungan dari negara-negara Eropa dan Amerika Serikat.

Eropa dan Amerika Serikat menghadapi tantangan ekonomi dari China. Teknologi kendaraan listrik bergerak menggantikan mobil-mobil tenaga bahan bakar fosil. Perkembangan industri China dengan biaya produksi murah akan menggantikan produk-produk industri Eropa dan Amerika. 

Eropa dan Amerika Serikat menghadapi tekanan penurunan populasi jumlah penduduk karena defisit kelahiran. Negara-negara maju akan kekurangan tenaga buruh. Pabrik-pabrik akan pindah ke tempat-tempat dimana tenaga buruh tersedia dan murah. 

Negara-negara Asia bisa jadi pilihan bagi negara-negara Eropa dan Amerika Serikat untuk pindahkan industrinya. Indonesia menjadi salah satu tempat tenaga murah tersedia. Namun ada sebuah tantangan bagi Indonesia, pemerintah harus meyakinkan kepada investor kepastian hukum harus dijamin dan sistem pemerintahan harus bersih dari korupsi.

Negara-negara Asia sedang berlomba-lomba meyakinkan pada investor bahwa di negaranya bebas korupsi. Indonesia, Malaysia, Vietnam, Thailand, India, dan China, tengah berbenah diri untuk meningkatkan sistem pemerintahan bebas korupsi.

Salah satu indikator keseriusan negara-negara Asia dalam pemberantasan korupsi, terkait dengan usaha pencegahan dan penindakan. Upaya-upaya pencegahan dengan melakukan gerakan anti korupsi melalui berbagai aspek kehidupan, pembentukkan sistem birokrasi transfaran, dan upaya penindakan terhadap praktek korupsi.

Berdasarkan catatan Transfarancy International, Indek Persepsi Korupsi tahun 2023 dari rentang 0-100 negara Denmark (90), Finlandia (87), Selandia Baru (85), menduduki sebagai negara terbersih korupsi dari korupsi. Di seluruh dunia Indek Persepsi Korupsi ada yang mengalami peningkatan dan ada yang mengalami penurunan.

Menurut Transparancy International, "pemerintah di seluruh dunia sebagian besar gagal memberantas korupsi". Hal ini berdasar pada fakta, tidak ada satu negara pun yang berhasil mendapat skor 100. Denmark sebagai negara terbersih dari korupsi hanya mendapat skor 90. Sampai kapanpun tidak akan pernah ada negara dengan skor 100 bebas korupsi. 

Takdir Tuhan, keburukan dan kebaikan tidak dapat dihapuskan. Manusia hanya bisa menjaga jangan sampai keburukan mendominasi kebaikan. Manusia harus berupaya keras tetap menjaga dan memelihara kebaikan harus mendominasi berbagai bidang kehidupan.

"Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan) nya, maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan. Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan) nya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah". (Al Qaari'ah, 101: 6-9).

Tugas umat manusia dari berbagai komponen untuk menyuarakan kebaikan. Pemerintah, parlemen, lembaga non pemerintah, lembaga pendidikan, lembaga agama, budayawan, seniman, artis, politisi, harus terus berusaha menyuarakan dan mempraktikkan cara-cara hidup yang membawa kebaikan.

Takdir untuk Eropa dan Amerika Serikat peradaban mereka sudah mencapai puncaknya. Secara alamiah akan ada peradaban dengan paradgima baru menggantikan peradaban lama. Arnold Toynbee mengatakan, sebuah peradaban akan mengalami "rise and decline". 

Penyusutan jumlah penduduk, dosa besar genosida, krisis energi, inflasi, penurunan kualitas manusia, keserakahan, menjadi tanda-tanda titik balik peradaban adalah takdir Tuhan yang tidak bisa dihindari. Puncak peradaban ditandai dengan kemakmuran yang telah dicapai sebuah bangsa dan setelah itu akan mengalami kebinasaan. 

"Apakah mereka tidak memperhatikan berapa banyaknya generasi-generasi yang telah Kami binasakan sebelum mereka, padahal (generasi itu), telah Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi, yaitu keteguhan yang belum pernah Kami berikan kepadamu, dan Kami curahkan hujan yang lebat atas mereka dan Kami jadikan sungai-sungai mengalir di bawah mereka, kemudian Kami binasakan mereka karena dosa mereka sendiri, dan kami ciptakan sesudah mereka generasi yang lain." (An An'aam, 6:6).***

Thursday, December 12, 2024

CIRI KARAKTER SOMBONG DALAM AL QURAN

Oleh: Muhammad Plato

Sombong adalah karater buruk manusia. Untuk memahami konsep sombong, perhatikan sebuah kasus dikisahkan di dalam Al Quran. 

"Dan ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir. (Al Baqarah, 2:34). 

Istilah takabur di dalam Al Quran dijelaskan para ahli sama dengan sombong. Untuk mendefinisikan kata sombong, bisa dipahami dari kisah dalam Al Quran di bawah ini.

"Allah berfirman: "Apakah yang menghalangimu untuk bersujud di waktu Aku menyuruhmu?" Menjawab iblis: "Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah". (Al 'Araaf, 7:12).

Hakikat kesombongan adalah prilaku menentang pada "ketentuan" yang sudah ditetapkan. Dalam kasus Iblis, kesombongan adalah sikap menentang ketetapan Allah.

Dalam kehidupan sehari-hari orang-orang sombong mereka yang tidak mau tunduk pada aturan-aturan hidup yang sudah disepakati. Sombong adalah prilaku hidup yang tidak mau ikuti aturan.

Munculnya sikap sikap sombong diawali dari "merasa lebih baik". Keengganan Iblis sujud kepada Adam karena merasa lebih baik. Iblis memberikan argumen dari latar belakang penciptaan. Iblis diciptakan dari api dan Adam dari tanah.

Jika kita refleksi diri, sikap sombong sebenarnya melekat pada diri setiap orang. Sikap sombong menjadi sifat buruk yang melekat pada diri setiap orang. Sikap sombong akan muncul ketika dalam diri seseorang muncul perasaan, merasa lebih baik dari orang lain.

Munculnya perasanan merasa lebih baik dari orang lain bisa diukur dari berbagai macam sebab. Misalnya, bentuk rupa wajah, warna kulit, bentuk badan, pakaian, harta kekayaan, ilmu, jabatan, keturunan, kehormatan, dll. Setiap orang pasti pernah "merasa lebih baik dari orang lain". 

Kesimpulannya, sikap dan prilaku sombong ditandai dengan keengganan mengikuti aturan, karena merasa lebih baik. Karakter orang sombong bisa diamati dari cara-cara seseorang menjalani hidup sehari-hari.

Jika kita perhatikan dalam kehidupan sehari-hari, orang-orang sombong dapat dibedakan dari cara-cara hidup orang sehari-hari. Orang-orang yang terlihat kasat mata melanggar aturan dialah orang-orang sombong.***

Wednesday, December 11, 2024

500 TAHUN LEBIH MATAHARI TERBIT DARI BARAT

Oleh: Muhammad Plato

Dalam hadist Nabi dikatakan, “salah satu tanda kiamat sudah dekat adalah bila matahari sudah terbit dari Barat”. Sepintas ramalan ini tidak masuk akal dan hanya terjadi jika Tuhan sudah menghendaki dan kapan terjadinya di luar jangkauan akal manusia. Maka dari itu, kita beranggapan tanda ini lebih bersifat khayalan dan jauh dari kenyataan sebab tidak mungkin  matahari terbit dari Barat.

Namun tidak demikian, dalam Al Qur’an dikatakan “Tuhan memelihara kedua tempat terbit matahari dan Tuhan yang memelihara kedua tempat terbenamnya” (Ar-Rahman:17). Dari keterangan ini dapat dipahami bahwa matahari memiliki dua tempat terbit dan terbenam yaitu barat dan timur. Artinya, menurut pandangan kita pada saat matahari terbit dari timur sebenarnya sedang terbenam di barat, dan pada saat matahari terbenam di barat sebenarnya sedang terbit di timur. Jadi secara fakta matahari memiliki dua tempat terbit yaitu barat dan timur.


Maka, prediksi Nabi Muhammad SAW terjadinya kiamat ditandai dengan terbitnya matahari dari barat bukan khayalan sebab matahari kenyataannya memiliki dua tempat terbit dan dua tempat terbenam. Berkaitan dua tempat matahari terbit, saat ini terdapat dua peradaban besar yang mengatasnamakan Barat dan Timur.

Lebih lanjut untuk memahami dan menemukan tanda matahari terbit dari Barat sebagai tanda-tanda kiamat dapat kita pahami melalui pendekatan filosofis. Dalam perjalanan sejarah, kehidupan dunia  selalu diwarnai pertentangan dua peradaban yaitu Barat dan Timur. Secara ekstrem digambarkan oleh Rudyard Kipling, “Timur adalah Timur dan Barat adalah Barat, keduanya tidak akan pernah bisa bertemu!”. Kenyataannya sekarang budaya Barat dan Timur bersifat kontradiktif, yaitu budaya Barat cenderung rasional dan budaya Timur cenderung mistis dan religius. Huntington (2002) meramalkan, keduanya akan terjadi benturan peradaban.

Setelah runtuhnya peradaban Mesir, Persia, Islam dan Kristen Ortodok, peradaban rasio muncul mendominasi budaya dunia. Kepandaian Barat dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi telah menggeser budaya-budaya mistis dan religius dari Timur. Melalui rasionalitasnya, Barat berhasil memimpin peradaban duniawi namun gagal bangun kerajaan akhirat.

Kebangkitan Barat dimulai sejak tahun 1500 M. dikenal dengan masa renaisance. Kebebasan berpikir telah mengilhami Barat untuk mengeksplorasi keajaiaban-keajaiban dunia dengan mengembangkan ilmu pengetahuan. Hukum-hukum alam terpecahkan dan berbagai teknologi terciptakan.

Revolusi Industri menjadi tanda kebangkitan Barat dalam bidang IPTEK, dan penerapannya membawa dampak perubahan revolusioner pada tatanan dan pola hidup masyarakat dunia saat itu. Penggunaan tenaga mesin mengakibatkan munculnya pengangguran dan terbukanya jurang pemisah antara si kaya dan miskin. Banyaknya jumlah produksi dan rendahnya biaya produksi telah mengukuhkan suatu lapisan masyarakat baru, yaitu golongan kapitalis yang menduduki kelas tertinggi di masyarakat.

Kesenangan hidup yang ditampilkan golongan kapitalis berkembang menjadi pandangan hidup materialistis. Di bawah ekonomi merkantilis negara-negara Barat berlomba mencari harta kekayaan (emas, bahan baku industri dan tempat pemasaran) sebanyak-banyaknya. Hal ini telah mendorong eksplorasi kekayaan alam secara besar-besaran di seluruh penjuru dunia.

Dunia Timur yang bersifat mistis dan religius yang menafikan penggunaan akal (kebebasan berpikir) akhirnya menjadi korban keserakahan Barat. Eksplorasi kekayaan berubah menjadi perampasan dan perampokkan terhadap dunia Timur. Sistem penjajahan menjadi gaya baru untuk menguasai kekayaan di dunia Timur. Barat berubah menjadi negara-negara imperialis serakah dan menghalalkan segala cara untuk mencapai segala tujuan hidupnya yang materialistis.

Kemudian, rasionalisme yang diusung budaya Barat, menggeser nilai-nilai mistis dan religius. Rasionalisme didorong menjadi satu-satunya pembenaran terhadap sebuah realitas. Sesuatu yang tidak masuk akal dianggap sebagai hal yang tidak ilmiah dan harus dibuang jauh-jauh. Akibatnya, manusia menjadi terasing dan tidak percaya terhadap ajaran-ajaran agama dan tradisi yang sulit dimengerti akal. Mereka mengakui keberadaan Tuhan, tetapi Tuhan didudukkannya  tinggi-tinggi di atas langit dan tidak mampu lagi menyentuh bumi.

Pengaruh budaya Barat dengan cepat menyebar ke seluruh penjuru dunia. Pola prilaku manusia berubah menjadi sosok materialistis, egois, serakah, sombong, dan menyepelekan Tuhan. Sikap manusia berubah menjadi agresif dan tidak terkontrol. Akibatnya terjadi krisis dalam dimensi moral, mental dan spiritual. Kerusakan lingkungan, penyalahgunaan narkoba, seks bebas, homoseksual, lesbi, wabah penyakit dan korupsi adalah bukti krisis multidimensi yang tidak terelakkan akibat pengaruh rasionalisme.

Budaya Timur yang tidak berdaya dengan serangan rasionalisme budaya Barat, berpura-pura tidak menyerah. Para mistikus sibuk membangkitkan kembali budaya-budaya ritual kepercayaan para nenek moyang dengan dalih kembali pada tradisi. Padahal ritual-ritual tersebut hanya berisi pemborosan yang dimanfaatkan untuk kepentingan devisa (materi) dengan kedok pariwisata. Bagi kaum religius mereka sibuk bangun tempat-tempat ibadah (mesjid/gereja/pura/wihara) di mana-mana, untuk menjamin dan mempermudah umat dalam melaksanakan ibadah. Namun pada prakteknya, ritual ibadah hanya jadi obat penetral sementara.

Melihat realitas sosial ini, masyarakat  dunia Timur seolah-olah tidak bisa lagi menikmati matahari terbit dari Timur. Bagaimana tidak, begitu matahari terbit yang kita saksikan adalah pertentangan antar sekte agama dan suku. Ketegangan politik antar negara, ancaman perang nuklir, wabah penyakit, kemiskinan, kelaparan, kebodohan dan tangisan-tangisan rakyat Palestina tidak pernah kering. Itulah gambaran dunia Timur yang seolah-olah sudah tidak bisa lagi menikmati lagi hangatnya sinar matahari pagi dari Timur.

Akhirnya, kita berkesimpulan bahwa budaya timur yang mistis (menghendaki kehidupan yang harmonis selaras dengan alam) dan religius (menghargai dan mengaplikasikan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari) telah terbenam. Rasionalisme Barat telah mengalahkan pola-pola mistik dan religius dunia Timur. Krisis moral, mental, spiritual  bersifat multidimensional. 

Kepura-puraan dunia Timur dalam mempertahankan eksistensinya adalah kenyataan begitu kuat dan sulitnya membendung pengaruh-pengaruh negatif yang diakibatkan budaya rasionalisme.  Inilah bukti ramalan Nabi Muhammad SAW, bahwa kiamat sudah dekat, ditandai dengan matahari sudah terbit dari Barat.  Kita tidak sadar, sudah 500 tahun lebih matahari terbit dari Barat. Ada budaya yang sedang bangkit akan menggantikan budaya rasionalisme Barat. Wallahu’alam.

Sunday, December 1, 2024

INFORMASI AL QURAN TIDAK KADALUARSA

Oleh: Muhammad Plato

Dalam sebuah podcast ditayangkan seorang narasumber perempuan penghafal Al Quran, tidak pakai hijab, mengemukakan pendapatnya ketika membahas ayat tentang perang. Menurut pendapat beliau, ayat perang yang terdapat dalam Al Quran sudah kadaluarsa. Salah satu ayat perang yang dibahas adalah ayat di bawah ini:

"Apabila kamu bertemu dengan orang-orang kafir (di medan perang) maka pancunglah batang leher mereka. Sehingga apabila kamu telah mengalahkan mereka maka tawanlah mereka dan sesudah itu kamu boleh membebaskan mereka atau menerima tebusan sampai perang berhenti. Demikianlah, apabila Allah menghendaki niscaya Allah akan membinasakan mereka tetapi Allah hendak menguji sebahagian kamu dengan sebahagian yang lain. Dan orang-orang yang gugur pada jalan Allah, Allah tidak akan menyia-nyiakan amal mereka." (Muhammad, 47:4).

Ayat di atas selalu dinarasikan kepada Islam sebagai "agama perang". Untuk memahami ayat ini perlu kajian dari berbagai sisi. Apakah benar Islam agama perang? Jika kita kaji sejarah Nabi Muhammad, pertama kali perang yang dialami Nabi Muhammad yaitu Perang Badar, dan yang kedua Perang Uhud.

Berdasarkan tinjauan sejarah, dua perang yang dialami Nabi Muhammad yaitu Perang Badar dan Perang Uhud, jumlah pasukannya tidak seimbang dan jomplang sekali. Di dalam Al Quran dikabarkan peperangan ini memang terjadi tidak seimbang. Jika kita hermenitik ke masa itu, dapat dibayangkan betapa tertekannya situasi saat itu. Saat situasi seperti itu, tidak ada pilihan kecuali membela diri untuk hidup atau mati. Saat situasi inilah perang dibutuhkan.

"Hai Nabi, kobarkanlah semangat para mukmin itu untuk berperang. Jika ada dua puluh orang yang sabar di antara kamu, niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus orang musuh. Dan jika ada seratus orang (yang sabar) di antaramu, mereka dapat mengalahkan seribu daripada orang-orang kafir, disebabkan orang-orang kafir itu kaum yang tidak mengerti." (Al Anfaal, 8:65).

Ayat ini menjadi saksi bahwa Nabi Muhammad dan pengikutnya sedikit mendapat agresi dan mengancam eksistensinya. Sangat tidak mungkin, jika Nabi Muhammad membawa Islam dengan misi perang. Faktanya, peperangan terjadi dalam situasi tidak seimbang. 

Ayat-ayat yang menjelaskan perang di dalam Al Quran tetap relevan dalam kondisi tertekan dan terancam. Artinya, bangsa apapun, dalam kondisi terjajah, terusir dari kampung halaman, mereka punya hak untuk membela diri. Jadi peperangan dalam Islam berlaku dalam konteks membela diri. 

Sebagai bukti sejarah Islam bukan agama perang, ketika Islam masuk ke Indonesia, tidak dikabarkan dalam sejarah Indonesia pasukan Islam menyerbu Indonesia. Sekarang Indonesia menjadi negara demokrasi terbesar di dunia dengan mayoritas penduduknya beragama Islam. Semua penganut agama di Indonesia dijamin oleh konstitusi melaksanakan haknya. 

Dalam catatan sejarah, tidak ada satu bangsa pun yang tidak mengalami peperangan. Bahkan dalam konteks negara modern seperti sekarang mereka terlibat perang, hingga sekarang kita saksikan. Namun demikian, jika kita pahami secara komprehensip tentang ajaran Islam tanpa ada bias, Islam sangat menganjurkan perdamaian. Dibuktikan dengan sikap Nabi Muhammad pada saat menguasai Mekah. Nabi Muhammad membebaskan seluruh penduduk Mekah dan menjamin semuanya hidup damai. Fakta ini sebenarnya sudah mematahkan semua tuduhan. 

Islam bukanlah agama perang. Belajarnya dari sejarah Nabi Muhammad jika ingin memahami ajaran agama Islam. Nabi Muhammad adalah sebaik-baiknya teladan untuk manusia, karena Nabi Muhammad memberi contoh secara nyata bagaimana cara umat manusia bertahan hidup di muka bumi. Nabi Muhammad mencontohkan bagaimana manusia berjuang dari nol, menghadapi pengkhianatan, bullying, agresi, ancaman pembunuhan, lalu berakhir dengan kesuksesan dan membawa perdamaian untuk seluruh umat manusia. 

Sementara diberitakan kisah-kisah Nabi terdahulu dikabarkan berakhir dengan pengingkaran dan pembunuhan oleh umatnya yang ingkar. Jika orang memahami kisah Nabi Muhammad tanpa bias, mereka bisa menemukan fakta-fakta prilaku agung yang bisa jadi contoh teladan bagi seluruh umat manusia.*** 

Saturday, November 23, 2024

SEPAK BOLA ADALAH SENJATA PERANG

Oleh: Muhammad Plato

Senjata perang saat ini bukan hanya senjata mematikan yang bisa membunuh ribuan orang. Sadarilah, senjata mematikan itu adalah permainan sepak bola yang disiarkan melalui bantuan teknologi informasi. Permainan sepak bola yang disiarkan melalui teknologi informasi adalah alat untuk mengendalikan opini dan pusat perhatian umat manusia.

Senjata mematikan saat ini adalah "teknologi pengendali informasi". Sebanyak 44.000 jiwa rakyat Palestina korban perang, seolah menjadi tidak berharga. Di saat rakyat Palestina kelaparan, menderita kehilangan harta dan jiwa, jutaan manusia bersorak sorai merayakan kemenangan atau sedih karena kalah dalam permainan sepak bola, padahal tidak ada kaitan dengan kemanusiaan. 

Kisah mengerikan pembantaian manusia di Palestina tidak membuat semua manusia mengutuk kebiadaban ini terjadi. Penderitaan bayi, anak-anak, perempuan, orang tua, tidak membuat dunia berteriak untuk membela. Apa sebabnya? Hati manusia sangat tergantung pada informasi apa yang mereka terima.

Permainan sepak bola seperti "obat bius" yang bisa membuat umat manusia mati rasa. Teknologi informasi bisa jadi senjata mematikan yang sangat berbahaya. Melalui penguasaan teknologi informasi dan pengendalian informasi, pikiran manusia bisa dikendalikan sesuai keinginan pemilik teknologi informasi. 

Hati, pikiran, ucapan, dan tindakan manusia dikendalikan oleh informasi yang dikonsumsi. Untuk mengendalikan manusia, pemilik teknologi informasi menciptakan informasi-informasi tidak berguna untuk jadi konsumsi informasi umat manusia tiap hari.  

Siapa kuasai informasi dia bisa kendalikan dunia. Negara-negara penguasa teknologi informasi adalah mereka yang bisa mengendalikan dunia. Negara pemilik teknologi informasi adalah pemilik data, dia bisa membaca pola pikir, perilaku, dan agenda-agenda rahasia semua negara.

Kemajuan teknologi informasi bisa melahirkan era penjajahan baru, yaitu penjajahan mental. Pembentukkan mentalitas manusia ditentukan oleh informasi apa yang masyarakat konsumsi. Manusia-manusia yang biasa konsumsi pengetahuan berisi tontonan demi kesenangan, bisa melahirkan manusia-manusia hedon, lemah syahwat, anti kemanusiaan, dan berkualitas rendah.

Permainan sepak bola jangan sekedar permainan, harus berisi pesan-pesan kemanusiaan. Sepak bola harus membawa pesan-pesan damai, persaudaraan, dan menolak segala hal yang menghilangkan rasa kemanusiaan. Sepak bola tanpa pesan-pesan perdamaian dan kemanusiaan telah digunakan oleh pemilik teknologi informasi sebagai alat propaganda dan senjata perang untuk mematikan rasa kemanusiaan umat manusia.***