Oleh: Muhammad Plato
Melihat sepak terjang Kang Dedi Mulyadi sebelum menjadi Gubernur Jawa Barat dan sesudah menjadi Gubernur Jawa Barat, dari pengamatan yang panjang, saya menyimpulkan Kang Dedi Mulyadi telah menggunakan logika Tuhan dalam meniti karirnya hingga sekarang.
Perintah Allah untuk melakukan pengamatan pada setiap kejadian, "Sesungguhnya telah berlalu sebelum kamu sunnah-sunnah Allah; karena itu berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang mendustakan". (Ali Imran, 3:137).
"Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta." (Al Baqarah, 2:10)
Pola pikir sebab akibat dalam hidup manusia adalah sunnah Allah. Sepak terjang Kang Dedi Mulyadi dalam dunia politik telah mempraktekkan logika Tuhan. Ilmu logika yang dimiliki setiap orang dalam hidup adalah sebab akibat.
![]() |
Semua Orang Sama Dihadapan Allah, Yang Beda Kelakuannya |
Dengan pola berpikir sebab akibat, dapat dipastikan bahwa tindak tanduk seseorang diawali dengan memahami kejadian sebab akibat. Motivasi seseorang berbuat sesuatu berangkat dari pemahaman sebuah sebab. Tujuan seseorang berbuat sesuatu berangkat dari pemahaman sebuah akibat. Dari dulu hingga sekarang berpikir begitu-begitu saja.
Mengapa seperti itu? Allah menciptakan alam semesta ini dengan sebab akibat. Teori besarnya adalah Allah sebagai sebab dan Allah sebagai akibat. Inilah dasar dari berpikir dengan logika Tuhan. Teori besar ini membingkai seluruh kejadian-kejadian yang terjadi di alam semesta. Allah ada dalam setiap hukum sebab akibat yang ada di muka bumi ini.
Apa yang dilakukan Kang Dedi Mulyadi, secara pribadi mungkin tidak memahami telah hidup dalam logika Tuhan, tetapi sebagai peneliti saya melihat dan menyaksikan prilaku kasat mata Kang Dedi Mulyadi mencermin pola prilaku yang dilandasi pola-pola pikir dari Al Quran. Ada beberapa ayat Al Quran yang konsisten Kang Dedi Mulyadi lakukan.
1. Berbakti Pada Orang Tua.
"Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia". (Al Israa, 17:23).
2. Berbagi Rezeki dengan Sesama
"Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar; dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa." (Al Baqarah, 2:177).
3. Mencintai Alam
"Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari duniawi dan berbuat baiklah sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan." (Al Qashshas, 28:77).
Perbuatan-perbuatan konsisten yang dilakukan Kang Dedi Mulyadi, mencermin seperti pola pikir dalam surat Al Qashashas, selalu berbuat baik seperti Allah berbuat baik kepada makhluk. Akhlak Kang Dedi Mulyadi mencerminkan akhlak yang diajarkan Allah.
Kepemimpinan Kang Dedi Mulyadi berada dalam zona diberkahi Allah. Zona berkah merupakan suatu kondisi dimana Allah membalas perbuatan-perbuatan orang yang satu frekuensi dengan Allah. Mereka mendapat pelipatgandaan hingga 700 kali lipat.
"Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas lagi Maha Mengetahui." (Al Baqarah, 2:261).
Kepemipinan Kang Dedi Mulyadi masuk dalam zona logika Tuhan, sebab prilakunya ada dalam perintah Allah dan akibat prilaku yang dikerjakannya sebagaimana telah dijanjikan Allah. Inilah pola prilaku manusia dengan logika Tuhan. Allah membalas setiap perbuatan baik sekalipun orang-orang tidak menyadarinya.***